Catatan Google, Berita International - Inilah berita terbaru hari ini Ciduk 104 Germo, FBI Selamatkan 79 Anak Korban Prostitusi AS
Washington, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat alias FBI menggelar operasi pemberantasan jaringan prostitusi anak di seluruh wilayah negeri Paman Sam. Dalam operasi selama 3 hari, FBI berhasil menjaring 104 germo dan menyelamatkan 79 anak-anak yang menjadi korban prostitusi.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Direktur Eksekutif FBI, Kevin Perkins, menjelaskan kepada wartawan tentang hasil operasi yang diberi nama 'Operation Cross Country' ini yang berlangsung pada 22-24 Juni kemarin. Menurutnya, prostitusi anak telah berkembang luas dari level kejahatan lokal menjadi masalah nasional, yang didominasi oleh kelompok kriminal terorganisir lengkap dengan strategis bisnis, yang sayangnya sebagian besar merekrut anak-anak yang rentan melalui jaringan sosial media, chatting, dan SMS.
Perkins menuturkan, anak-anak yang berumur 11, 12, dan 13 tahun cenderung rentan menjadi korban prostitusi anak di AS. Sebab, mereka mudah terbujuk dengan iming-iming hadiah berupa telepon genggam dan sejumlah barang lainnya, serta imbalan berupa makanan dan juga tempat penampungan. Biasanya mereka terlambat menyadari bahwa diri mereka telah terjerumus ke dalam dunia prostitusi dan melihat tidak ada jalan keluar.
"Mereka diberitahu, kalian akan dibunuh dan kami mampu melukai orangtua kalian. Sama seperti kasus penyanderaan pada umumnya, mereka ditahan dengan paksa," jelas Perkins seperti dilansir oleh CBS News, Selasa (26/6/2012).
Secara terpisah, Presiden Pusat Eksploitasi Anak dan Orang Hilang Nasional Ernie Allen menilai, banyak anggota masyarakat yang selama ini mengetahui praktik prostitusi anak di sekitar lingkungannya, namun memilih bersikap masa bodoh. Namun, dalam operasi FBI yang menerjunkan 2.500 personel di 57 kota ini menunjukkan adanya perubahan perilaku masyarakat.
"Ini (prostitusi anak) bukan hanya masalah sebagian masyarakat dunia. Hal ini benar-benar terjadi di sejumlah kota di AS, dan orang-orang biasa pun mampu dan bisa membantu untuk memberantasnya," terang Allen yang ikut serta dalam pengumuman hasil operasi FBI ini.
Lebih lanjut, Allen dan Perkins mendorong peningkatan layanan sosial terhadap anak-anak bekas korban prostitusi. Sebagian besar anak-anak tersebut tidak memiliki tempat untuk tinggal pasca diselamatkan oleh polisi. Bantuan dan bimbingan kejiwaan sangat perlu didapatkan anak-anak ini sebelum akhirnya kembali ke masyarakat.
"Anak-anak ini benar-benar hancur dan terluka. Mereka membutuhkan bantuan secara khusus," ucap Allen. (detik.com)
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Direktur Eksekutif FBI, Kevin Perkins, menjelaskan kepada wartawan tentang hasil operasi yang diberi nama 'Operation Cross Country' ini yang berlangsung pada 22-24 Juni kemarin. Menurutnya, prostitusi anak telah berkembang luas dari level kejahatan lokal menjadi masalah nasional, yang didominasi oleh kelompok kriminal terorganisir lengkap dengan strategis bisnis, yang sayangnya sebagian besar merekrut anak-anak yang rentan melalui jaringan sosial media, chatting, dan SMS.
Perkins menuturkan, anak-anak yang berumur 11, 12, dan 13 tahun cenderung rentan menjadi korban prostitusi anak di AS. Sebab, mereka mudah terbujuk dengan iming-iming hadiah berupa telepon genggam dan sejumlah barang lainnya, serta imbalan berupa makanan dan juga tempat penampungan. Biasanya mereka terlambat menyadari bahwa diri mereka telah terjerumus ke dalam dunia prostitusi dan melihat tidak ada jalan keluar.
"Mereka diberitahu, kalian akan dibunuh dan kami mampu melukai orangtua kalian. Sama seperti kasus penyanderaan pada umumnya, mereka ditahan dengan paksa," jelas Perkins seperti dilansir oleh CBS News, Selasa (26/6/2012).
Secara terpisah, Presiden Pusat Eksploitasi Anak dan Orang Hilang Nasional Ernie Allen menilai, banyak anggota masyarakat yang selama ini mengetahui praktik prostitusi anak di sekitar lingkungannya, namun memilih bersikap masa bodoh. Namun, dalam operasi FBI yang menerjunkan 2.500 personel di 57 kota ini menunjukkan adanya perubahan perilaku masyarakat.
"Ini (prostitusi anak) bukan hanya masalah sebagian masyarakat dunia. Hal ini benar-benar terjadi di sejumlah kota di AS, dan orang-orang biasa pun mampu dan bisa membantu untuk memberantasnya," terang Allen yang ikut serta dalam pengumuman hasil operasi FBI ini.
Lebih lanjut, Allen dan Perkins mendorong peningkatan layanan sosial terhadap anak-anak bekas korban prostitusi. Sebagian besar anak-anak tersebut tidak memiliki tempat untuk tinggal pasca diselamatkan oleh polisi. Bantuan dan bimbingan kejiwaan sangat perlu didapatkan anak-anak ini sebelum akhirnya kembali ke masyarakat.
"Anak-anak ini benar-benar hancur dan terluka. Mereka membutuhkan bantuan secara khusus," ucap Allen. (detik.com)
Posted by R2blog. R2blog auto post for blogspot. Download at http://R2blogger.blogspot.com