99,9% Cowok Bilang Nih Cewek Imut Banget

Catatan Google, Galeri Cewek Imut - Berikut Imut | Cewek Imut | SMP Imut | Imut | Cewek Imutz dibawah ini galeri cewek imutz gan, walaupun belum mandi nih cewek tetap cantik, pasti gak ada yang bilang nih cewek jelek, kalau gak percaya silahkan tatap Foto Cewek Imut dibawah ini

Share:

Foto Cewek Cantik dan Seksi

Catatan Google, Galeri Cewek - Inilah Foto Cewek Cantik dan Seksi | Cewek Cantik dan Seksi | Foto Cewek Cantik

Ini cewek cantik bener gan, pasti gak bisa tutup nih halaman kalau ngeliatin cewek ini, pokoknya cakep banget gan, coba deh liatin dibawah ini


Share:

Cara Taeyeon 'SNSD' Melepas Stres

Catatan Google, K-POP - Berikut Cara Taeyeon 'SNSD' Melepas Stres | Taeyeon 'SNSD' Melepas Stres



Share:

4 Idola KPOP yang Paling Piawai Menari

Catatan Google, K-POP - Berikut 4 Idola KPop yang Paling Piawai Menari | Idola KPop yang Paling Piawai Menari



Share:

Inilah Daftar 23 Pemain Skuad Timnas U-22

Catatan Google, Timnas Indonesia - Berikut Daftar 23 Pemain Skuad Timnas U-22 | Inilah Daftar 23 Pemain Skuad Timnas U-22 | Timnas U-22


Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mengumumkan ke-23 skuad Timnas Indonesia U-22 untuk Pra Kualifikasi Piala AFC U-22. Tapi sayangnya dari skuad yang ada, para pemain yang bermain Indonesian Super League (ISL) tidak masuk daftar tetap.
Share:

Timnas Bakal Hadapi Everton di GBK

Catatan Google, Timnas Indonesia - Berikut Info terbaru Timnas Bakal Hadapi Everton di GBK | Timnas vs Everton


Para pemain Indonesia kembali mendapatkan kesempatan berharga menjajal ketangguhan tim sepak bola papan atas dunia. Timnas Indonesia akan menjajal kesempatan berduel melawan klub sepak bola Inggris, Everton FC dalam turnamen bertajuk Java Cup di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (27/7/2012). Tim besutan David Moyes tersebut dipastikan diperkuat pemain intinya seperti Tim Cahill, Tim Howard, Phil Neville, Maroune Felaini.
Share:

Persita dan Persiku Berbagi Angka 2-2

Catatan Google, Divisi Utama LI - Berikut Hasil Pertandingan Persita vs Persiku | Persita dan Persiku Berbagi Angka 2-2 | Persita vs Persiku



Persiku Kudus menahan imbang Persita Tangerang dengan skor 2-2 dalam pertandingan delapan besar grup A Divisi Utama Liga Indonesia di stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu.

Gol pertama dicetak oleh pemain Persiku pada menit ke-6 melalui tendangan bebas yang dilakukan oleh Agus Santiko dari tengah lapangan yang berhasil merubah kedudukan menjadi 1-0 untuk kemenangan Persiku.
Share:

Persepam Unggul Tipis Atas PSBK

Catatan Google, Divisi Utama LI - Berita terbaru Hasil Skor Persepam vs PSBK | Persepam Unggul Tipis Atas PSBK | Hasil Skor Persepam vs PSBK | Persepam vs PSBK

Persepam Madura United (P-MU) akhirnya mendapatkan kemenangan perdana di babak delapan besar Divisi Utama. Menjamu PSBK Blitar dalam derby Jawa Timur, Rabu (27/6/2012) malam di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Persepam menang tipis 2-1.
Share:

Ciri-Ciri Guru Profesional

Catatan Google, Artikel Edukasi - Berikut Ciri-Ciri Guru Profesional | Ciri Guru Profesional | Cara Menjadi Guru Profesional | Guru Profesional



1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.

2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.

Share:

12 Cara Menjadi Guru yang Baik

Catatan Google, Artikel Edukasi - Berikut adalah 12 Cara Menjadi Guru yang Baik | Cara Menjadi Guru yang Baik | Menjadi Guru yang Baik







Menjadi guru yang baik saat mengajar bukan soal sifat si guru tersebut tapi soal kemampuan mengatur irama pembelajaran. Guru yang sifatnya baik pun akan cepat marah jika muridnya sering berlaku tidak tertib. Salah satu hal yang membuat siswa tertib adalah kesibukan yang bermakna. Membuat siswa bisa sibuk namun tetap bermakna memang tantangan semua guru. Ada guru yang senang memberi soal sulit pada siswanya dengan harapan siswanya sibuk dan waktu mengajar dia tidak dipusingkan oleh masalah perilaku.
Share:

Tips Menjadi Guru yang Menyenangkan

Catatan Google, Artikel Edukasi - Inilah Tips Menjadi Guru yang Menyenangkan | Menjadi Seorang Guru yang Menyenangkan | Cara Menjadi Guru Yang Baik



Seorang guru tentunya ingin membangun iklim komunikasi yang baik dengan siswanya, agar para siswa mengerti apa yang disampaikan, dan membuat aktivitas belajar mengajar menjadi menyenangkan.

Share:

Ciduk 104 Germo, FBI Selamatkan 79 Anak Korban Prostitusi AS

Catatan Google, Berita International - Inilah berita terbaru hari ini Ciduk 104 Germo, FBI Selamatkan 79 Anak Korban Prostitusi AS



Washington, Biro Investigasi Federal Amerika Serikat alias FBI menggelar operasi pemberantasan jaringan prostitusi anak di seluruh wilayah negeri Paman Sam. Dalam operasi selama 3 hari, FBI berhasil menjaring 104 germo dan menyelamatkan 79 anak-anak yang menjadi korban prostitusi.
Share:

Sriwijaya FC berharap tampil di Liga Champions Asia




Palembang (ANTARA News) - Sriwijaya Football Club berharap dapat tampil di Liga Champions Asia musim depan setelah memastikan gelar Liga Super Indonesia 2011-2012, kata Presiden Klub Dodi Reza Alex.

Share:

Kurnia Meiga Bertekad Selamatkan Arema dari Degradasi




Bermodal kemenangan Arema Indonesia 3–1 atas lawannya Persiba Balikpapan di Stadion Kanjuruhan, Minggu (24/6/2012) tidak lepas dari ciamiknya penampilan kiper Singo Edan, Kurnia Meiga. Tercatat ada 12 penyelamatan gemilang yang berhasil dilakukan kiper berusia 22 tahun ini.

Share:

Tak Punya Bus, PSMS IPL Absen Latihan 6 Hari

Catatan Google, Indonesian Premier League - Info Tak Punya Bus, PSMS IPL Absen Latihan 6 Hari | PSMS IPL



Persoalan nonteknis kembali melanda persiapan PSMS Medan dalam mengarungi Indonesian Premier League (IPL). Kali ini Vagner Luiz dan kawan-kawan sudah enam hari tidak menjalani latihan rutin.
Share:

Persebaya Wajib Menang Lawan Barito

Catatan Google, Divisi Utama LI - Inilah info Persebaya Wajib Menang Lawan Barito | PS BARITO PUTERA vs PERSEBAYA | Barito Putra vs Persebaya



Persebaya Surabaya yang berlaga di Divisi Utama (DU) harus menjalani laga berat bahkan wajib menang di pertandingan pertamanya babak delapan besar melawan pemuncak klasemen grup 2, PS Barito Putera, Selasa (26/6) di stadion Krida Jogjakarta. Anak asuh Freddy Mulli hadir dengan kekuatan penuh kecuali Enjang Rohiman yang terkena akumulasi kartu. Namun permasalahannya adalah sang juru taktik Bajul Ijo masih buta kekuatan lawannya itu.

Share:

Barito Putera Incar Kemenangan Atas Persebaya Sebagai Modal Awal

Catatan Google, Divisi Utama LI - Inilah Barito Putera vs Persebaya Meskipun Persebaya dibilang lebih mengancam Barito Putera Tetap Optimis Incar Kemenangan Atas Persebaya Sebagai Modal Awal


Perjuangan Barito Putera untuk meraih tiket lolos ISL kembali dimulai hari ini (26/6). Setelah berhasil memastikan diri sebagai juara grup II Liga Indonesia Divisi Utama, kini Laskar Antasari –julukan Barito Putera– harus tampil di babak delapan besar guna memuluskan langkah mereka.
Share:

Rio Haryanto Gagal Finis dan Kena Penalti

Catatan Google, Berita Sport - Inilah GP2 Valencia | Rio Haryanto Gagal Finis & Kena Penalti | Rio Gagal Finis & Kena Penalti | Rio Haryanto

Valencia - Rio Haryanto gagal mengulangi pencapaiannya di feature race GP2 Valencia. Dalam balapan sprint race, Rio bukan cuma gagal menyentuh garis finis, tapi juga terkena penalti.


Dalam balapan di Sirkuit jalan raya Valencia, Minggu (24/6/2012), Rio start dari posisi keempat. Pebalap Marussia Carlin ini menunjukkan start yang baik, bahkan langsung menyodok ke posisi kedua di lap pertama dengan mendahului rekan setimnya, Max Chilton, dan Nathanael Berthon.

Rio harus menerima tekanan bertubi-tubi dari Chilton. Namun, dia berhasil bertahan dan bahkan membangun jarak dengan Chilton dari 0,6 detik sampai hampir 3 detik.

Rio kemudian mencoba melewati James Calado untuk mengambil alih posisi terdepan. Sial buat dia, mobilnya malah bersenggolan dengan mobil Calado di sebuah tikungan pada lap ke-20. Sayap depan mobil Rio rusak dan dia tak bisa meneruskan balapan.

Dikutip sport.detik.com "Pada awal lomba saya mempunyai perasaan memiliki peluang untuk memenangkan lomba ini. Beberapa kali saya mempunyai celah untuk menyusul Calado, namun kesalahan di tikungan hairpin akhirnya membuat mobil saya bersenggolan dengan mobil Calado, mengakibatkan sayap depan saya hancur dan saya keluar dari balapan," ungkap Rio dalam rilis yang diterima.

"Saya sedikit merasa kecewa dengan kejadian tadi, namun di sisi lain saya merasa cukup puas telah dapat memperlihatkan potensi dan kemampuan balap saya dan telah berusaha dan berjuang maksimal. Dan juga, sejak saat ini, saya lebih yakin bahwa saya bisa memenangkan lomba di GP2 Series yang sangat kompetitif ini," tambahnya.

Balapan sepanjang 23 lap ini akhirnya dimenangi oleh pebalap Arden, Luis Razia, dengan waktu 46 menit 7,255 detik. Calado finis kedua, sementara tempat ketiga jadi milik Fabio Leimer.

Rio bukan cuma harus kecewa karena gagal finis. Setelah melakukan penyelidikan, steward memutuskan Rio bersalah atas insiden dengan Calado. Rio pun terkena penalti mundur lima grid dalam balapan feature race GP2 Inggris di Sirkuit Silverstone, 6-8 Juli mendatang.

Hasil sprint race GP2 Valencia:
No-Nama-Tim-Waktu

1. Luiz Razia Arden 46m07.255s
2. James Calado Lotus + 1.179s
3. Fabio Leimer Racing Engineering + 1.587s
4. Max Chilton Carlin + 2.425s
5. Nathanael Berthon Racing Engineering + 2.957s
6. Giedo van der Garde Caterham + 4.969s
7. Simon Trummer Arden + 8.415s
8. Julian Leal Trident + 9.501s
9. Daniel de Jong Rapax + 13.591s
10. Davide Valsecchi DAMS + 17.564s
11. Josef Krl Addax + 21.005s
12. Tom Dillmann Rapax + 34.565s
13. Nigel Melker Ocean + 46.929s
14. Luiz Felipe Nasr DAMS + 50.083s
15. Rodolfo Gonzalez Caterham + 51.366s
16. Giancarlo Serenelli Lazarus + 57.490s
17. Fabio Onidi Coloni + 1m03.342s
18. Victor Guerin Ocean + 1m03.439s

Gagal Finis:
Rio Haryanto Carlin 19 laps
Stephane Richelmi Trident 5 laps
Jolyon Palmer iSport 3 laps
Johnny Cecotto Jr. Addax 3 laps
Stefano Coletti Coloni 0 laps
Esteban Gutierrez Lotus 0 laps
Marcus Ericsson iSport 0 laps
Fabrizio Crestani Lazarus 0 laps

Posted by R2blog. R2blog auto post for blogspot. Download at http://R2blogger.blogspot.com
Share:

Mantan Pemain Liverpool Meninggal

Catatan Google, Berita Bola - Berita duka di dunia sepak bola Miki Roque | Miki Roque Meninggal | Mantan Pemain Liverpool Miki Roque Meninggal | Mantan Pemain Liverpool Meninggal


Mantan pemain Liverpool, Miki Roque dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit kanker yang dideritanya selama satu tahun belakangan ini. Kabar ini telah dikonfirmasi langsung oleh Skysport.

Roque didiagnosa menderita kanker pinggul pada tanggal 5 Maret 2011. Sebelumnya, pemain Real Betis ini hanya menjalani pemeriksaan rutin karena masalah pada punggungnya.

Share:

Prediksi Spanyol vs Portugal Semi Final Euro 2012

Catatan Google. Prediksi Euro 2012 - jadwal pertandingan spanyol vs portugal Berikut Merupakan Prediksi Spanyol vs Portugal | Prediksi Akurat Spanyol vs Portugal | Prediksi Spanyol vs Portugal Semi Final | Euro 2012

RCTI Jam 1:45 Wib, Tanggal 28 Juni 2012. - Donbass Arena, Donetsk


- Pertemuan Spanyol dan Portugal di babak semifinal Piala Eropa bukan cuma pertaruhan merebut satu tiket ke final. Laga ini juga akan menegaskan gengsi, penguasa Semenanjung Iberia. Duel akan menarik karena kedua tim mempresentasikan dua gaya Latin di ranah Eropa.

Share:

Duet Gelandang Spanyol Yakin Dapat Menghentikan Cristiano Ronaldo

Catatan Google, Berita Euro 2012 - Kamis 28 Juni 2012 adalah hari pertemuan kedua tim kuat Euro 2012 yaitu pada Semi Final Euro 2012 Spanyol vs Portugal

semi final

Duet gelandang tim nasional Spanyol, Sergio Busquets dan Xavi, mengungkapkan keyakinan mereka untuk menghentikan Cristiano Ronaldo.
Share:

KLORAMFENIKOL dapat menimbulkan anemia aplastik

Kloramfenikol diisolasi pertama kali pada tahun 1947 dari Streptomyces venezuelae. Karena ternyata Kloramfenikol mempunyai daya antimikroba yang kuat maka penggunaan Kloramfenikol meluas dengan cepat sampai pada tahun 1950 diketahui bahwa Kloramfenikol dapat menimbulkan anemia aplastik yang fatal.
  1. Efek antimikroba Kloramfenikol bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman. Yang dihambat adalah enzim peptidil transferase yang berperan sebagai katalisator untuk membentuk ikatan-ikatan peptida pada proses sintesis protein kuman.
    Efek toksis Kloramfenikol pada sel mamalia terutama terlihat pada sistem hemopoetik/darah dan diduga berhubungan dengan mekanisme kerja Kloramfenikol.
  2. Efek samping
    1. Reaksi hematologik Terdapat dalam 2 bentuk yaitu;
      1. Reaksi toksik dengan manifestasi depresi sumsum tulang.
        Kelainan ini berhubungan dengan dosis, menjadi sembuh dan pulih bila pengobatan dihentikan. Reaksi ini terlihat bila kadar Kloramfenikol dalam serum melampaui 25 mcg/ml.
      2. Bentuk yang kedua bentuknya lebih buruk karena anemia yang terjadi bersifat menetap seperti anemia aplastik dengan pansitopenia. Timbulnya tidak tergantung dari besarnya dosis atau lama pengobatan. Efek samping ini diduga disebabkan oleh adanya kelainan genetik.
    2. Reaksi alergi Kloramfenikol dapat menimbulkan kemerahan kulit, angioudem, urtikaria dan anafilaksis. Kelainan yang menyerupai reaksi Herxheimer dapat terjadi pada pengobatan demam Tifoid walaupun yang terakhir ini jarang dijumpai.
    3. Reaksi saluran cerna Bermanifestasi dalam bentuk mual, muntah, glositis, diare dan enterokolitis.
    4. Sindrom gray Pada bayi baru lahir, terutama bayi prematur yang mendapat dosis tinggi (200 mg/kg BB) dapat timul sindrom Gray, biasanya antara hari ke 2 sampai hari ke 9 masa terapi, rata-rata hari ke 4.
      Mula-mula bayi muntah, tidak mau menyusui, pernafasan cepat dan tidak teratur, perutkembung, sianosis dan diare dengan tinja berwarna hijau dan bayi tampak sakit berat.
      Pada hari berikutnya tubuh bayi menjadi lemas dan berwarna keabu-abuan; terjadi pula hipotermia (kedinginan).
    5. Reaksi neurologik Dapat terlihat dalam bentuk depresi, bingung, delirium dan sakit kepala.
  3. Penggunaan klinik Banyak perbedaan pendapat mengenai indikasi penggunaan kloramfenikol, tetapi sebaiknya obat ini hanya digunakan untuk mengobati demam tifoid, salmonelosis lain dan infeksi H. influenzae. Infeksi lain sebaiknya tidak diobati dengan kloramfenikol bila masih ada antimikroba lain yang lebih aman dan efektif.
    Kloramfenikol tidak boleh digunakan untuk bayi baru lahir, pasien dengan gangguan hati dan pasien yang hipersensitif terhadapnya.
  4. Sediaan
    1. Kloramfenikol Terbagi dalam bentuk sediaan :
      1. Kapsul 250 mg, Dengan cara pakai untuk dewasa 50 mg/kg BB atau 1-2 kapsul 4 kali sehari.
        Untuk infeksi berat dosis dapat ditingkatkan 2 x pada awal terapi sampai didapatkan perbaikan klinis.
      2. Salep mata 1 %
      3. Obat tetes mata 0,5 %
      4. Salep kulit 2 %
      5. Obat tetes telinga 1-5 %
        Keempat sediaan di atas dipakai beberapa kali sehari.
    2. Kloramfenikol palmitat atau stearat Biasanya berupa botol berisi 60 ml suspensi (tiap 5 l mengandung Kloramfenikol palmitat atau stearat setara dengan 125 mg kloramfenikol). Dosis ditentukan oleh dokter.
    3. Kloramfenikol natrium suksinat Vial berisi bubuk kloramfenikol natrium suksinat setara dengan 1 g kloramfenikol yang harus dilarutkan dulu dengan 10 ml aquades steril atau dektrose 5 % (mengandung 100 mg/ml).
    4. Tiamfenikol Terbagi dalam bentuk sediaan :
      1. Kapsul 250 dan 500 mg.
      2. Botol berisi pelarut 60 ml dan bubuk Ttiamfenikol 1.5 g yang setelah dilarutkan mengandung 125 mg Tiamfenikol tiap 5 ml.
Sumber : Buku farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1995.
Untuk pemilihan antibiotika Kloramfenikol dan dosis/cara pakainya yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Share:

SEFALOSFORIN antibiotika Betalaktam

Sefalosporin termasuk golongan antibiotika Betalaktam. Seperti antibiotik Betalaktam lain, mekanisme kerja antimikroba Sefalosporin ialah dengan menghambat sintesis dinding sel mikroba. Yang dihambat adalah reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi pembentukan dinding sel.
Sefalosporin aktif terhadap kuman gram positif maupun garam negatif, tetapi spektrum masing-masing derivat bervariasi.

Penggolongan Sefalosporin

Hingga tahun 2006 golongan Sefalosporin sudah menjadi 4 generasi, pembedaan generasi dari Sefalosporin berdasarkan aktivitas mikrobanya dan yang secara tidak langsung sesuai dengan urutan masa pembuatannya.

Berikut pembagian generasi Sefalosporin :

No. Nama Generasi Cara Pemberian Aktivitas Antimikroba
1. Cefadroxil 1 Oral Aktif terhadap kuman gram positif dengan keunggulan dari Penisilin aktivitas nya terhadap bakteri penghasil Penisilinase
2. Cefalexin 1 Oral
3. Cefazolin 1 IV dan IM
4. Cephalotin 1 IV dan IM
5. Cephradin 1 Oral IV dan IM
6. Cefaclor 2 Oral Kurang aktif terhadap bakteri gram postif dibandingkan dengan generasi pertama, tetapi lebih aktif terhadap kuman gram negatif; misalnya H.influenza, Pr. Mirabilis, E.coli, dan Klebsiella
7. Cefamandol 2 IV dan IM
8. Cefmetazol 2 IV dan IM
9. Cefoperazon 2 IV dan IM
10. Cefprozil 2 Oral
11. Cefuroxim 2 IV dan IM
12. Cefditoren 3 Oral Golongan ini umumnya kurang efektif dibandingkan dengan generasi pertama terhadap kuman gram positif, tetapi jauh lebih efektif terhadap Enterobacteriaceae, termasuk strain penghasil Penisilinase.
13. Cefixim 3 Oral
14. Cefotaxim 3 IV dan IM
15. Cefotiam 2 IV dan IM
16. Cefpodoxim 3 Oral
17. Ceftazidim 3 IV dan IM
18. Ceftizoxim 3 IV dan IM
19. Ceftriaxon 3 IV dan IM
20. Cefepim 4 Oral IV dan IM Hampir sama dengan generasi ketiga
21. Cefpirom 4 Oral IV dan IM

Indikasi Klinik

Sediaan Sefalosporin seyogyanya hanya digunakan untuk pengobatan infeksi berat atau yang tidak dapat diobati dengan antimikroba lain, sesuai dengan spektrum antibakterinya. Anjuran ini diberikan karena selain harganya mahal, potensi antibakterinya yang tinggi sebaiknya dicadangkan hanya untuk hal tersebut diatas.

Adapun indikasi dari masing Sefalosporin sebagai berikut :

  1. Cefadroxil dan Cefalexin Obat golongan Cefalosporin ini yang digunakan untuk mengobati infeksi tertentu yang disebabkan oleh bakteri pada kulit, tenggorokan, dan infeksi kandung kemih. Antibiotik ini tidak efektif untuk pilek, flu atau infeksi lain yang disebabkan virus.
  2. Cefazolin Cefazolin digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan penyakit pada infeksi pada kandung empedu dan kandung kemih, organ pernafasan, genito urinaria (infeksi pada organ seksual dan saluran kencing), pencegahan infeksi pada proses operasi dan infeksi kulit atau luka.
  3. Cephalotin Obat golongan Sefalosporin ini yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan penyakit pada infeksi kulit dan jaringan lunak, saluran nafas, genito-urinaria, pasca operasi, otitis media dan septikemia.
  4. Cefaclor dan Cefixim Cefalosporin ini menghilangkan bakteri yang menyebabkan berbagai macam penyakit seperti pneumonia dan infeksi pada telinga, paru-paru, tenggorokan, saluran kemih dan kulit.
  5. Cefamandol, Ceftizoxim dan Ceftriaxon Cefalosporin ini menghilangkan bakteri yang menyebabkan berbagai macam penyakit pada paru-paru, kulit, tulang, sendi, perut, darah dan saluran kencing.
  6. Cefmetazol Cefmetazol lebih aktif daripada Sefalosporin golongan pertama terhadap gram positif Proteus, Serritia, kuman anaerobik gram negatif (termasuk B. fragilis) dan beberapa E.coli, Klebsiella dan P. mirabilis, tetapi kurang efektif dibandingkan Cefoxitin atau Cefotetan melawan kuman gram negatif.
  7. Cefoperazon dan Ceftazidim Obat Sefalosporin ini menghilangkan bakteri yang menyebabkan berbagai macam infeksi termasuk paru-paru, kulit, sendi, perut, darah, kandungan, dan saluran kemih.
  8. Cefprozil Obat Sefalosporin ini mengobati infeksi seperti Otitis Media, infeksi jaringan lunak dan saluran nafas.
  9. Cefuroxim Cefuroxim digunakan untuk mengobati infeksi tertentu yang disebabkan oleh bakteri seperti; bronkitis, gonore, penyakit limfa, dan infeksi pada organ telinga, tenggorokan, sinus, saluran kemih, dan kulit.
  10. Cefotaxim Cefotaxime digunakan untuk mengobati Gonore, infeksi pada ginjal (pyelonephritis), organ pernafasan, saluran kemih, meningitis, pencegahan infeksi pada proses operasi dan infeksi kulit dan jaringan lunak.
  11. Cefotiam Memiliki aktivitas spetrum luas terhadap kuman gram negatif dan positif, tetapi tidak memiliki aktivitas terhadap Pseudomonas aeruginosa.
  12. Cefpodoxim Obat Sefalosporin ini menghilangkan bakteri yang menyebabkan berbagai macam infeksi seperti Pneumonia, Bronkitis, Gonore dan infeksi pada telinga, kulit, tenggorokan dan saluran kemih.
  13. Cefepim Obat Sefalosporin ini menghilangkan bakteri yang menyebabkan berbagai macam infeksi seperti Pneumonia, kulit, dan saluran kemih.
  14. Cefpirom Obat Sefalosporin ini menghilangkan bakteri yang menyebabkan berbagai macam infeksi pada darah atau jaringan, paru-paru dan saluran nafas bagian bawah, serta saluran kemih.
Sumber :
www.tiscali.co.uk
http://redpoll.pharmacy.ualberta.ca/drugbank/
http://search.nlm.nih.gov/medlineplus/
www.ashp.org
Untuk pemilihan antibiotika Sefalosporin yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Share:

Penjelasan AMINOGLIKOSID



Aminoglikosid merupakan senyawa yang terdiri dari 2 atau lebih gugus gula amino yang terikat lewat ikatan glikosidik pada inti heksosa.
Aminoglikosid merupakan produk streptomises atau fungus lainnya. Seperti Streptomyces griseus untuk Streptomisin, Streptomyses fradiae untuk Neomisin, Streptomyces kanamyceticus untuk Kanamisin, Streptomyces tenebrarius untuk Tobramisin, Micromomospora purpures untuk Gentamisin dan Asilasi kanamisin A untuk Amikasin.
Aminoglikosid dari sejarahnya digunakan untuk bakteri gram negatif. Aminoglikosid pertama yang ditemukan adalah Streptomisin.
Antibiotika lain untuk bakteri gram negatif adalah golongan Sefalosporin generasi 3 yang lebih aman, akan tetapi karena harganya masih mahal banyak dipakai golongan Aminoglikosid.
Aktivitas bakteri Aminoglikosid dari Gentamisin, Tobramisin, Kanamisin, Netilmisin dan Amikasin terutama tertuju pada basil gram negatif yang aerobik (yang hidup dengan oksigen).
Masalah resistensi merupakan kesulitan utama dalam penggunaan Streptomisin secara kronik; misalnya pada terapi Tuberkulosis atau endokarditis bakterial subakut. Resistensi terhadap Streptomisin dapat cepat terjadi, sedangkan resistensi terhadap Aminoglikosid lainnya terjadi lebih berangsur-angsur.

Sediaan dari Aminoglikosid

Sediaan dari Aminoglikosid dapat dibagi dalam dua kelompok :
  1. Sediaan Aminoglikosid sistemik untuk pemberian IM atau IV yaitu Amikasin, Gentamisin, Kanamisin dan Streptomisin
  2. Sediaan Aminoglikosid topikal terdiri dari Aminosidin, Kanamisin, Neomisin, Gentamisin dan Streptomisin. Dalam kelompok topikal termasuk juga semua Aminoglikosid yang diberikan per oral untuk mendapatkan efek lokal dalam lumen saluran cerna.
Sediaan Aminoglikosid pada umumnya tersedia sebagai garam sulfat.
  1. Streptomisin Untuk suntikan tersedia bentuk bubuk kering dalam vial yang mengandung 1 atau 5 g zat. Kadar larutan tergantung dari cara pemberian yang direncanakan; dan cara penyuntikan tergantung dari jenis dan lokasi infeksi.
    Suntikan IiM merupakan cara yang paling sering diberikan. Dosis total sehari berkisar 1-2 g (15-25 mg/kg BB); 500 mg - 1 g disuntikkan setiap 12 jam. Untuk infeksi berat dosis harian dapat mencapai 2-4 g dibagi dalam 2-4 kali pemberian. Dosis untuk anak ialah 20-30 mg/kgBB sehari, dibagi untuk dua kali penyuntikkan.
  2. Gentamisin Tersedia sebagai larutan steril dalam vial atau ampul 60mg/1,5 ml; 80 mg/2 ml; 120 mg/3 ml dan 280 mg/2 ml. Salep atau krim dalam kadar 0,1 and 0,3 % salep mata 0,3 %.
    Sediaan parenteral ada di pasar tidak boleh digunakan untuk suntikan intratekal atau intraventrikular (otak) karena mengandung zat pengawet.
  3. Kanamisin Untuk sediaan tersedia larutan dan bubuk kering. Larutan dalam vial ekuivalen dengan basa Kanamisin 500 mg/2 ml dan 1 g/3 ml untuk orang dewasa; serta 75 mg/2 ml untuk anak. Vial bubuk kering berisi 1 g dan 0,5 g. Untuk pemberian oral tersedia bentuk kapsul/tablet 250 mg dan sirup 50 mg/ml.
  4. Amikasin Obat ini tersedia untuk suntikan IM dan IV dalam vial berisi 100; 250; 500; 1.000; dan 2.000 mg. Dosis total sehari umumnya tidak lebih dari 1,5 gram sehari. Penyesuaian dosis perlu dipertimbangkan pada berbagai keadaan. Adanya gangguan faal ginjal memerlukan pengurangan dosis dan perpanjangan interval waktu antara dosis, dengan berpedoman pada kadar efektif dalam darah yang berkisar antar 5-10 ug/ml sampai 20-25 ug/ml.
  5. Tobramisin Obat ini tersedia sebagai larutan 80 mg/2 ml untu suntikan IM. Untuk infus Tobramisin dilarutkan dalam Dekstrose 5% atau larutan NaCl isotonis dan diberikan dalam 30-60 menit. Jangan diberikan lebih dari 10 hari.
  6. Netilmisin Obat ini boleh diberikan IM atau IV, dan tersedia sebagai larutan 50 dan 100, 150 mg/2 ml. Dosisnya ialah 4-6,5 mg/kg BB sehari yang dibagi dalam 2-3 dosis.
    Untuk penggunaan intravena dosis tunggal diencerkan dalam 50 sampai 200 ml pelbagai larutan.
  7. Neomisin Neomisin tersedia untuk penggunan topikal dan oral, penggunaan parenteral tidak lagi dibenarkan karena toksisitasnya.
    Salep mata dan kulit mengandung 5 mg/g untuk digunakan 2-3 kali sehari. Untuk oral tersedia tablet 250 mg. Dosis oral neomisin dapat mencapai 4-8 g sehari, dalam dosis terbagi; misalnya yang digunakan pada pengendalian koma hepatik atau pembersihan lumen usus.
Untuk pemilihan obat Aminoglikosid yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Share:

Penjelasan Antibiotik

Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi/jamur, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain.
Banyak antibiotika saat ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Namun dalam prakteknya antibiotika sintetik tidak diturunkan dari produk mikroba (misalnya kuinolon).
Antibiotika yang akan digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus mememiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin.
Artinya, antibiotika tersebut haruslah bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk manusia.
Antibiotika adalah obat yang sangat ampuh dan sangat bermanfaat jika digunakan secara benar. Namun, jika digunakan tidak semestinya antibiotika justru akan mendatangkan berbagai mudharat.
Yang harus selalu diingat, antibiotika hanya ampuh dan efektif membunuh bakteri tetapi tidak dapat membunuh virus. Karena itu, penyakit yang dapat diobati dengan antibiotika adalah penyakit-penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Gambar. Resistensi antibiotika
Penyebab timbulnya resistensi antibiotika yang terutama adalah karena penggunaan antibiotika yang tidak tepat, tidak tepat sasaran, dan tidak tepat dosis.
Tidak tepat sasaran, salah satunya adalah pemberian antibiotika pada pasien yang bukan menderita penyakit infeksi bakteri. Walaupun menderita infeksi bakteri, antibiotika yang diberikan pun harus dipilih secara seksama. Tidak semua antibiotika ampuh terhadap bakteri tertentu.
Setiap antibiotika mempunyai daya bunuh terhadap bakteri yang berbeda-beda. Karena itu, antibiotika harus dipilih dengan seksama. Ketepatan dosis sangat penting diperhatikan.
Tidak tepat dosis dapat menyebabkan bakteri tidak terbunuh, bahkan justru dapat merangsangnya untuk membentuk turunan yang lebih kuat daya tahannya sehingga resisten terhadap antibiotika.
Karena itu, jika dokter memberikan obat antibiotika, patuhilah petunjuk pemakaiannya dan harus diminum sampai habis.
Pemakaian antibiotika tidak boleh sembarangan, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Itu sebabnya, antibiotika tidak boleh dijual bebas melainkan harus dengan resep dokter.
Terlalu sering mengonsumsi antibiotika juga berdampak buruk pada ''bakteri-bakteri baik'' yang menghuni saluran pencernaan kita. Bakteri-bakteri tersebut dapat terbunuh, padahal mereka bekerja membuat zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan kita.
Golongan antibiotika
Antibiotika dapat digolongkan sebagai berikut :
  1. Aminoglikosid, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.
  2. Sefalosforin, bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan enzim autolisis pada dinding sel bakteri.
  3. Klorampenikol, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.
  4. Makrolida, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.
  5. Penisilin, bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan.
  6. Antibiotika golongan beta laktam golongan lain, bekerja dengan menghambat sintesis peptidoglikan serta mengaktifkan enzim autolisis pada dinding sel bakteri.
  7. Kuinolon, bekerja dengan menghambat satu atau lebih enzim topoisomerase yang bersifat esensial untuk replikasi dan transkripsi DNA bakteri.
  8. Tetrasiklin, bekerja dengan menghambat sintesis protein dari bakteri.
  9. Kombinasi antibakteri
  10. Antibiotika golongan lain
Untuk pemilihan antibiotika yang tepat sesuai kebutuhan dan keluhan anda ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Share:

Antibiotik PENISILIN

Penisilin merupakan kelompok antibiotika Beta Laktam yang telah lama dikenal.
Pada tahun 1928 di London, Alexander Fleming menemukan antibiotika pertama yaitu Penisilin yang satu dekade kemudian dikembangkan oleh Florey dari biakan Penicillium notatum untuk penggunaan sistemik. Kemudian digunakan P. chrysogenum yang menghasilkan Penisilin lebih banyak.
Penisilin yang digunakan dalam pengobatan terbagi dalam Penisilin alam dan Penisilin semisintetik.
Penisilin semisintetik diperoleh dengan cara mengubah struktur kimia Penisilin alam atau dengan cara sintesis dari inti Penisilin.
Beberapa Penisilin akan berkurang aktivitas mikrobanya dalam suasana asam sehingga Penisilin kelompok ini harus diberikan secara parenteral. Penisilin lain hilang aktivitasnya bila dipengaruhi enzim Betalaktamase (Penisilinase) yang memecah cincin Betalaktam.
  1. Aktivitas dan Mekanisme Kerja Penisilin Penisilin menghambat pembentukan Mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba. Terhadap mikroba yang sensitif, Penisilin akan menghasilkan efek bakterisid (membunuh kuman) pada mikroba yang sedang aktif membelah. Mikroba dalam keadaan metabolik tidak aktif (tidak membelah) praktis tidak dipengaruhi oleh Penisilin, kalaupun ada pengaruhnya hanya bakteriostatik (menghambat perkembangan).
    Oleh karenanya penting untuk menghabiskan antibiotika yang diresepkan dokter anda.
  2. Efek Samping Penisilin
    • Reaksi hipersensitif, mulai ruam dan gatal sampai serum sickness dan reaksi alergi sistemik yang serius.
    • Nyeri tenggorokan atau lidah, lidah terasa berbulu lembut, muntah, diare.
    • Mudah marah, halusinasi, kejang
  3. Sediaan dari Penisilin Antibiotika golongan penisilin yang beredar di pasaran untuk penggunaan oral adalah :
    1. Amoksisilin dan campurannya (asam klavulamat)
      • Bentuk tablet atau kapsul dengan kandungan Amoksisilin 250mg, 500 mg dan 875 mg. Agar Amoksisilin tidak rusak oleh asam lambung, Amoksisilin ada yang dikombinasi dengan asam Klavulamat 125 mg. Untuk sediaan ini tidak boleh dibagi/diracik karena kandungan optimum Asam Klavulamat untuk bentuk sediaan tablet 125 mg.
      • Bentuk sediaan sirup dengan kandungan Amoksisilin 125 dan 250 mg / 5 ml. Bila dikombinasi dengan Asam Kavulamat, 31,25 mg Asam Klavulamat dan 125 mg Amoksisilin atau 62,5 mg Asam Klavulamat dan 250 mg Amoksisilin.
      • Untuk sediaan injeksi biasa dalam bentuk vial 1.000 mg, dengan kombinasi Asam Klavulamat 200 mg.

    2. Ampisilin
      • Bentuk sediaan kapsul atau tablet dengan kandungan 250 mg, 500 mg atau 1000 mg.
      • Bentuk sediaan sirup dengan kandungan 125 mg atau 250 mg/5 ml sirup.
      • Untuk sediaan injeksi biasa dalam bentuk vial dengan kandungan 200 mg, 500 mg dan 1.000 mg Ampisilin. Dan ada kombinasi 1.000 mg Ampisilin dan 500 mg Sulbactam atau 500 mg Ampisilin dan 250 mg Sulbactam

    3. Flucloxacilin Di pasaran terdapat dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500 mg zat aktif juga dalam bentuk sirup dengan kandungan zat aktif 125 mg / 5 ml.
    4. Cloxacilin Di pasaran terdapat dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan 500 mg zat aktif juga dalam bentuk vial dengan kandungan zat aktif 250 mg, 500 mg dan 1.000 mg /vial.
    5. Piperacilin Di pasaran terdapat dalam kombinasi; 4 gram Piperacilin dengan 500 mg Tazobactam dalam bentuk vial.
    6. Sulbenicilin Di pasaran terdapat dalam bentuk vial dengan kandungan 1 gram dan 2 gram zat aktif.
    7. Derivat penisilin lainnya Seperti Phenoxymethyl Penicillin dan Benzathine Penicillin dalam bentuk vial untuk pemakaian injeksi.
  4. Penggunaan Klinik
    1. Infeksi kuman gram positif Kuman dalam bentuk kokus seperti Pneumonia, Meningitis, Endokarditis, Otitis Media akut dan Mastoiditis, juga infeksi Stafilokokus.
      Kuman dalam bentuk batang seperti Difteria, Klostridia, Antraks, Listeria, Erisipeloid.
    2. Infeksi kuman gram negatif Kuman dalam bentuk kokus seperti infeksi Meningokokus, Gonore, infeksi Gonokokus di ekstragenital, juga Sifilis.
      Kuman dalam bentuk batang seperti pada infeksi Salmonella dan Shigelia, Haemophilus influenzae, P. multocida.
Hal yang perlu diperhatikan sewaktu menggunakan antibiotika Penisilin :
  • Amati tanda-tanda alergi Penisilin, seperti ruam atau gatal, yang timbul dalam waktu 20 menit (atau setelah beberapa hari). Waspadalah terutama bila terjadi kesulitan bernafas, rasa tercekik, pusing, cemas, lemah, dan berkeringat. Laporkan segera pada dokter gejala-gejala tersebut.
  • Minumlah semua obat anda, walaupun anda sudah merasa sembuh, menghentikan pengobatan lebih awal dapat menyebabkan kekambuhan.
  • Jika anda lupa minum obat satu dosis, minumlah segera mungkin. Lalu jarak minum dosis obat yang tersisa pada hari itu diperpendek semuanya untuk memperbaiki dosis yang terlupa. Penisilin bekerja efektif bila kadar Penisilin dalam tubuh anda tetap.
  • Hindari makanan yang asam (jeruk asam, vitamin c) yang akan mengurangi keefektifan Penisilin.
  • Hubungi dokter anda jika gejala-gejala penyakit anda tidak membaik dalam waktu beberapa hari setelah menggunakan Penisilin.
Sumber : Buku farmakologi dan Terapi, edisi 4, Bagian farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1995.
Untuk pemilihan antibiotika Penisilin dan dosis/cara pakainya yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Share:

Definisi ANTIBIOTIK

Definisi ANTIBIOTIK
Antibiotik dapat dikatakan sebagai perusak kehidupan, atau dapat disebut juga suatu zat kimiawi yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan, dalam larutan encer, untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lainnya.

Cara Kerja ANTIBIOTIK
Berdasarkan mekanisme kerjanya dapat dibagi menjadi lima kelompok yaitu:
1. Mengganggu metabolisme sel mikroba
Antimikroba yang termasuk dalam kelompok ini adalah sulfonamid, trimetoprin, asam p-aminosalisilat (PAS), dan Sulfon.

2. Menghambat sintesis dinding mikroba
Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin, dan sikloserin.

3. Mengganggu permeabilitas membran sel mikroba
Obat yang termasuk dalam kelompok ini adalah polimiksin, golongan polien serta berbagai antimikroba kemoterapeutik, umpamanya antiseptik surface active agents.

4. Menghambat sintesis protein sel mikroba
Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah golongan aminoglikosid, makrolid, linkomisin, tetrasiklin, dan kloramfenikol.

5. Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba
Obat yang termasuk dalam kelompok ini adalah rifampisin, dan golongan kuinolon.

Jenis-jenis ANTIBIOTIK
Meskipun ada lebih dari 100 macam antibiotik, namun umumnya mereka berasal dari beberapa jenis antibiotik saja, sehingga mudah untuk dikelompokkan. Ada banyak cara untuk menggolongkan antibiotik, salah satunya berdasarkan struktur kimianya.

Berdasarkan struktur kimianya, antibiotik dikelompokkan sebagai berikut:
a. Golongan Aminoglikosida
Diantaranya adalag amikasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilimisin, paromisin, sisomisin, streptomisin, dan tobramisin.

b. Golongan Beta-Laktam
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin).

Salah satu contoh dari golongan beta-laktam ini adalah golongan sefalosporin dan golongan sefalosporin ini ada hingga generasi ketiga dan seftriakson merupakan generasi ketiga dari golongan sefalosporin ini.

Seftriakson
Obat ini umumnya aktif terhadap kuman gram-positif, tetapi kurang aktif dibandingkan dengan sefalosporin generasi pertama. Untuk meningitis obat ini diberikan dua kali sehari sedangkan untuk infeksi lain umumnya cukup satu kali dalam sehari.

Dosis lazim obat ini ialah 1-2 g/hari IM atau IV dalam dosis tunggal atau dibagi dalam 2 dosis. Seftriakson tersedia dalam bentuk bubuk obat suntik 0.25 ; 0.5 ; dan 1 g. Apabila obat ini diberikan sebanyak 250mg akan sangat ampuh dan tanpa komplikasi oleh karena itu menjadi pilihan utama untuk uretritis oleh gonokokus.

c. Golongan Glikopeptida
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin.

d. Golongan Poliketida
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).

e. Golongan Polimiksin
Diantaranya polimiksin dan kolistin.

f. Golongan Kuinolon (fluorokuinolon)
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.

Golongan ini dapat digunakan untuk infeksi sistemik. Mekanisme resistensi melalui plasmid seperti yang banyak terjadi pada antibiotika lain tidak dijumpai pada golongan kuinolon, namun dapat terjadi dengan mekanisme mutasi pada DNA atau membrane sel kuman.

Golongan flourokuinolon aktif sekali terhadap enterobacteriaceae (E. coli, Klebsiella, Enterobacter, Proteus), Shigella, Salmonella, Vibrio, C. jejuni, B. catarrhalis, H. influenza, dan N. gonorrhoeae. Golongan ini juga aktif terhadap Ps. Aeruginosa. Berbagai kuman yang telah resisten terhadap golongan aminoglikosida dam beta-laktam ternyata masih peka terhadap fluorokuinolon.

Streptokokus (termasuk S. pyogenes grup A, Enterococcus faecalis, dan Streptococcus viridans) termasuk ke dalam kuman yang kurang peka terhadap fluorokuinolon. Kuman-kuman anaerob pada umumnya resisten terhadap fluorokuinolon.

Golongan kuinolon baru umunya dapat ditoleransi dengan baik. Efek sampingnya yang terpenting adalah pada saluran cerna dan susunan saraf pusat. Manifestasi pada saluran cerna terutama berupa mual dan hilang nafsu makan, merupakan efek samping yang paling sering dijumpai. Efek samping pada susunan saraf pusat umumnya bersifat ringan berupa sakit kepala, vertigo dan insomnia.

Efek samping yang lebih berat pada SSP seperti reaksi psikotik, halusinasi, depresi dan kejang, jarang terjadi. Penderita berusia lanjut, khususnya dengan arteriosklerosis atau epilepsi, lebih cenderung mengalami efek samping susunan saraf ini.

g. Golongan Streptogramin
Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-dalfopristin.

h. Golongan Oksazolidinon
Diantaranya linezolid dan AZD2563.

i. Golongan Sulfonamida
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.

j. Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat.

Antibiotik dapat pula digolongkan berdasarkan organisme yang dilawan dan jenis infeksi. Berdasarkan keefektifannya dalam melawan jenis bakteri, dapat dibedakan antibiotik yang membidik bakteri gram positif atau gram negatif saja, dan antibiotik yang berspektrum luas, yaitu yang dapat membidik bakteri gram positif dan negatif.

Sumber: dari sini
Share:

Antiinflamasi Non Steroid

Apakah Obat Antiinflamasi Non Steroid Itu?

Obat antiinflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan NSAID (Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan antiinflamasi (anti radang). Istilah "non steroid" digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini dengan steroid, yang juga memiliki khasiat serupa. NSAID bukan tergolong obat-obatan jenis narkotika.
Mekanisme kerja NSAID didasarkan atas penghambatan isoenzim COX-1 (cyclooxygenase-1) dan COX-2 (cyclooxygenase-2). Enzim cyclooxygenase ini berperan dalam memacu pembentukan prostaglandin dan tromboksan dari arachidonic acid. Prostaglandin merupakan molekul pembawa pesan pada proses inflamasi (radang).
NSAID dibagi lagi menjadi beberapa golongan, yaitu
  • golongan salisilat (diantaranya aspirin/asam asetilsalisilat, metil salisilat, magnesium salisilat, salisil salisilat, dan salisilamid),
  • golongan asam arilalkanoat (diantaranya diklofenak, indometasin, proglumetasin, dan oksametasin),
  • golongan profen/asam 2-arilpropionat (diantaranya ibuprofen, alminoprofen, fenbufen, indoprofen, naproxen, dan ketorolac),
  • golongan asam fenamat/asam N-arilantranilat (diantaranya asam mefenamat, asam flufenamat, dan asam tolfenamat),
  • golongan turunan pirazolidin (diantaranya fenilbutazon, ampiron, metamizol, dan fenazon),
  • golongan oksikam (diantaranya piroksikam, dan meloksikam),
  • golongan penghambat COX-2 (celecoxib, lumiracoxib),
  • golongan sulfonanilida (nimesulide), serta golongan lain (licofelone dan asam lemak omega 3).
Parasetamol (asetaminofen) seringkali dikelompokkan sebagai NSAID, walaupun sebenarnya parasetamol tidak tergolong jenis obat-obatan ini, dan juga tidak pula memiliki khasiat anti nyeri yang nyata.
Penggunaan NSAID yaitu untuk penanganan kondisi akut dan kronis dimana terdapat kehadiran rasa nyeri dan radang. Walaupun demikian berbagai penelitian sedang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan obat-obatan ini dapat digunakan untuk penanganan penyakit lainnya seperti colorectal cancer, dan penyakit kardiovaskular.
Secara umum, NSAID diindikasikan untuk merawat gejala penyakit berikut: rheumatoid arthritis, osteoarthritis, encok akut, nyeri haid, migrain dan sakit kepala, nyeri setelah operasi, nyeri ringan hingga sedang pada luka jaringan, demam, ileus, dan renal colic (1).
Sebagian besar NSAID adalah asam lemah, dengan pKa 3-5, diserap baik pada lambung dan usus halus. NSAID juga terikat dengan baik pada protein plasma (lebih dari 95%), pada umumnya dengan albumin. Hal ini menyebabkan volume distribusinya bergantung pada volume plasma. NSAID termetabolisme di hati oleh proses oksidasi dan konjugasi sehingga menjadi zat metabolit yang tidak aktif, dan dikeluarkan melalui urin atau cairan empedu.
NSAID merupakan golongan obat yang relatif aman, namun ada 2 macam efek samping utama yang ditimbulkannya, yaitu efek samping pada saluran pencernaan (mual, muntah, diare, pendarahan lambung, dan dispepsia) serta efek samping pada ginjal (penahanan garam dan cairan, dan hipertensi) (1) . Efek samping ini tergantung pada dosis yang digunakan.
Obat ini tidak disarankan untuk digunakan oleh wanita hamil, terutama pada trimester ketiga. Namun parasetamol dianggap aman digunakan oleh wanita hamil (2), namun harus diminum sesuai aturan karena dosis tinggi dapat menyebabkan keracunan hati (3).
Referensi
(1) Rossi S, editor. Australian Medicines Handbook 2006. Adelaide: Australian Medicines Handbook; 2006.
(2) Graham GG, Scott KF, Day RO. Tolerability of paracetamol. Drug Saf 2005;28(3):227-40.
(3) Wilkes JM, Clark LE, Herrera JL. Acetaminophen overdose in pregnancy. South Med J 2005;98(11):1118-22.
Share:

DAFTAR OBAT AMAN DAN BERBAHAYA

DAFTAR OBAT AMAN DAN BERBAHAYA UNTUK IBU HAMIL DAN MENYUSUI
dari sumber URL : http://www.kellymom.com/health/meds/aap-approved-meds.html
daftar obat
Kelompok Analgetik, NSAIDS, Obat Batuk dan Pilek,
Anti Alergi dan Asma, Anestesi
Obat untuk Penghilang Rasa Sakit (Pain Killer)
Nama Obat
AAP approved?*
Kategori Risiko Kehamilan**
Risiko Menyusui**
Notes
Acetaminophen (Tylenol)
Approved
B
L1
Aspirin
Caution
C (1st, 2nd trim.)
D (3rd trim.)
L3
1
Azapropazone (Rheumox)
Approved
-
L2
Butalbital (Fioricet, Fiorinal, Bancap, Two-dyne)
NR
D
L3
2
Butorphanol (Stadol)
Approved
B (1st, 2nd trim.)
D (3rd trim.)
L3
Celecoxib (Celebrex))
NR
C
L2
Codeine (in Tylenol #3, #4)
Approved
C
L3
3
Colchicine
Approved
D
L4
Diclofenac (Cataflam, Voltaren)
NR
B
L2
Fentanyl (Sublimaze)
Approved
B
L2
Flurbiprofen (Ansaid, Froben, Ocufen)
NR
B (1st, 2nd trim.)
C (3rd trim.)
L2
Hydrocodone (Lortab, Vicodin)
NR
B
L3
4
Hydromorphone (Dilaudid)
NR
C
L3
5
Ibuprofen (Advil, Nuprin, Motrin, Pediaprofen)
Approved
B (1st, 2nd trim.)
D (3rd trim.)
L1
Indomethacin (Indocin)
Approved
B (1st, 2nd trim.)
D (3rd trim.)
L3
Ketorolac (Toradol, Acular)
Approved
B (1st, 2nd trim.)
D (3rd trim.)
L2
Meperidine (Demerol)
Approved
B
L2;
L3 early postpartum
6
Methadone (Dolophine)
Approved
B
L3
7
Morphine (Duramorph, Infumorph, Epimorph, MS Contin)
Approved
B
L3
8
Nalbuphine (Nubain)
NR
B
L2
Naproxen (Anaprox, Naprosyn, Naproxen, Aleve)
Approved
B
L3;
L4 for chronic use
9
Nefopam (Acupan)
Approved
-
NR
Oxycodone (Tylox, Percodan,Oxycontin, Roxicet, Endocet, Roxiprin, Percocet)
NR
B
L3
Pentosan polysulfate (Elmiron)
NR
B
L2
Piroxicam (Feldene)
Approved
B
L2
Propoxyphene (Darvocet N, Propacet, Darvon)
Approved
C
L2
Rofecoxib (Vioxx)
Secobarbital (Seconal)
Approved
D
L3
Tolmetin (Tolectin)
Approved
C
L3
Tramadol HCL (Ultram, Ultracet)
NR
C
L3
Valdecoxib (Bextra)
* Per the AAP Policy Statement The Transfer of Drugs and Other Chemicals Into Human Milk, revised September 2001.
** Per Medications’ and Mothers’ Milk by Thomas Hale, PhD (2004 edition).
Lactation Risk Categories
Pregnancy Risk Categories
  • L1 (safest)
  • L2 (safer)
  • L3 (moderately safe)
  • L4 (possibly hazardous)
  • L5 (contraindicated)
  • A (controlled studies show no risk)
  • B (no evidence of risk in humans)
  • C (risk cannot be ruled out)
  • D (positive evidence of risk)
  • X (contraindicated in pregnancy)
NR: Not Reviewed. This drug has not yet been reviewed by Hale.
  1. Aspirin use is discouraged in children and nursing mothers due to the risk of Reye’s syndrome and internal bleeding.
  2. Fioricet (Fiorinal, Bancap, Two-dyne) contains acetaminaphen or asprin, caffeine, and butalbital. Per Hale, baby should be observed for sedation.
  3. Hale suggests weakened or premature infants be observed for sedation and apnea.
  4. Hale suggests newborns be observed for sedation, apnea, constipation.
  5. Per Hale, use of frequent, higher dose may result in infant sedation.
  6. Per Hale, Meperidine use during labor or early postpartum has been associated with sedation, poor sucking reflex, and neurobehavioral delay in infants.
  7. Per Hale, observe infant for sedation, respiratory depression, addiction, withdrawal syndrome.
  8. Per Hale, higher doses may result in infant sedation.
  9. Per Hale, should be used with caution due to its long half-life and its effect on baby’s cardiovascular system, kidneys and GI tract; short-term, infrequent or occasional use is not necessarily incompatible with breastfeeding.
  10. Roxicet, Endocet, Roxiprin, Percocet also contain acetaminophen. Per Hale, observe infant for sedation.
  11. Per Hale, observe infant for sedation.
  12. Per Hale, observe infant for GI cramping, distress, diarrhea.
  13. Per Hale, observe infant for sedation.
  14. Per Hale, observe infant for sedation.
Non-steroidal anti-inflammatory analgesics (NSAIDs) [more]
Nama Generik
Nama Dagang
AAP approved?*
Kategori Risiko Kehamilan**
Risiko Menyusui**
Azapropazone (apazone) Rheumox
Approved
-
L2
Dipyrone (banned in the US & UK) -
Approved
-
NR
Flufenamic acid -
Approved
-
NR
Ibuprofen Advil, Nuprin, Motrin, Pediaprofin
Approved
B (1st, 2nd trim.)
D (3rd trim.)
L1
Indomethacin Indocin
Approved
B (1st, 2nd trim.)
D (3rd trim.)
L3
Ketorolac Toradol, Acular
Approved
B (1st, 2nd trim.)
D (3rd trim.)
L2
Mefenamic acid Ponstan, Ponstel
Approved
-
NR
Naproxen Anaprox, Naprosyn, Naproxen, Aleve
Approved
B
L3
L4 (for chronic use)
Phenylbutazone Butazolidine
Approved
-
NR
Piroxicam Feldene
Approved
B
L2
Suprofen Profenal
Approved
-
NR
Tolmetin Tolectin
Approved
C
L3
Steroid
Methylprednisolone
[ high dosage methylprednisolone]
Solu-Medrol, Depo-Medrol, Medrol
Approved
C
L2
Prednisolone -
Approved
C
L2
Prednisone Deltasone, Meticorten, Orasone
Approved
C
L2
Obat Asma
Dyphylline Dilor, Lufyllin, Dyphylline
Approved
C
L3
Terbutaline Bricanyl, Brethine
Approved
B
L2
Theophylline Aminophylline, Quibron, Theo-Dur
Approved
C
L3
Analgetik Narkotik [more]
Butorphanol Stadol
Approved
B (1st, 2nd trim.)
D (3rd trim.)
L3
Codeine Tylenol #3, #4
Approved
C
L3
Fentanyl Sublimaze
Approved
B
L2
Meperidine Demerol
Approved
B
L2
L3 (if used early postpartum)
Methadone Dolophine
Approved
B
L3
Morphine Morphine
Approved
B
L3
Propoxyphene Darvocet N, Propacet, Darvon
Approved
C
L2
Obat Batuk
Nama Obat
AAP approved?*
Risiko Menyusui**
Codeine
yes
L3 (moderately safe)
Dextromethorphan
not reviewed
L1 (safest)
Guaifenesin
not reviewed
L2 (safer)
Dekongestan (Obat Pilek)
Nama Obat
AAP approved?*
Risiko Menyusui**
Phenylephrine
not reviewed
L3 (moderately safe)
Pseudoephedrine (Sudafed, Actifed)
yes
L3 (moderately safe) for acute use
L4 (possibly hazardous) for chronic use due to potential for decreasing milk supply
* Per the AAP Policy Statement The Transfer of Drugs and Other Chemicals Into Human Milk, revised September 2001.
** Per Medications’ and Mothers’ Milk by Thomas Hale, PhD (2006 edition)
Nasal Sprays (Spray Hidung)
Nama Obat
AAP
approved?*
Risiko Menyusui**
Beclomethasone (Vanceril, Beclovent, Beconase, Vancenase)
not reviewed
L2 (safer)
Cromlyn sodium (Nasalcrom)
not reviewed
L1 (safest)
Fluticasone (Flonase)
not reviewed
L3 (moderately safe)
Mometasone (Nasonex)
not reviewed
L3 (moderately safe)
Phenylephrine (in some forms of Sinex and Neo-Synephrine)
not reviewed
L3 (moderately safe)
Triamcinolone Acetonide (Nasacort)
not reviewed
L3 (moderately safe)
Antihistamin (Anti Alergi)
Nama Obat
AAP
approved?*
Risiko Menyusui**
Brompheniramine
not reviewed
L3 (moderately safe)
Chlorpheniramine (Chlor-Trimeton) CTM
not reviewed
L3 (moderately safe)
Cetirizine (Zyrtec)
not reviewed
L2 (safer)
Dexbrompheniramine maleate
with d-isoephedrine
yes
not reviewed
Diphenhydramine (Benadryl)
not reviewed
L2 (safer)
Doxylamine
not reviewed
L4 (possibly hazardous)
Fexofenadine (Allegra)
yes
L3 (moderately safe)
Loratadine (Claritin)
yes
L2 (safer)
Terfenadine (Seldane)
yes
not reviewed
Triprolidine (Actidil, Actifed)
yes
L1 (safest)
* Per the AAP Policy Statement The Transfer of Drugs and Other Chemicals Into Human Milk, revised September 2001.
** Per Medications’ and Mothers’ Milk by Thomas Hale, PhD (2002 edition)
Obat Anestesi
Nama Obat
AAP approved?*
Kategori Risiko Kehamilan**
Risiko Menyusui**
Notes
Local anesthetics
Articaine (Septocaine)
NR
-
NR
Bupivacaine (Marcaine)
NR
C
L2
Lidocaine (Xylocaine)
Approved
C
L2
Mepivacaine (Carbocaine, Polocaine)
NR
C
L3
Procaine HCL (Novocaine)
NR
C
L3
General anesthetics
Halothane (Fluothane)
Approved
C
L2
Isoflurane (Forane)
NR
-
NR
1
Ketamine
NR
-
NR
Methohexital (Brevital)
Approved
B
L3
Nitrous oxide
NR
-
L3
Sevoflurane (Ultane)
NR
B
L3
Thiopental (Pentothal)
Approved
C
L3
Other medications often used during anesthesia
Sedatives
Diazepam (Valium)
Concern
D
L3; L4 for chronic use
Midazolam (Versed)
Concern
D
L3
Propofol (Diprivan)
NR
B
L2
Triazolam (Halcion)
NR
X
L3
Narcotic Analgesics
Alfentanil (Alfenta)
NR
C
L2
Fentanyl (Sublimaze)
Approved
B
L2
Hydromorphone (Dilaudid)
NR
C
L3
Morphine
Approved
B
L3
Reversal Medication
Flumazenil (Romazicon)
NR
C
NR
2
Naloxone (Narcan)
NR
C
NR
3
Steroids
Decadron (Dexamethasone)
NR
C
NR
Stimulants
Epinephrine (Adrenaline)
NR
C
L1
Anti-nausea
Promethazine (Phenergan)
NR
C
L2
* Per the AAP Policy Statement The Transfer of Drugs and Other Chemicals Into Human Milk, revised September 2001.
** Per Medications’ and Mothers’ Milk by Thomas Hale, PhD (2004 edition).
Lactation Risk Categories
Pregnancy Risk Categories
  • L1 (safest)
  • L2 (safer)
  • L3 (moderately safe)
  • L4 (possibly hazardous)
  • L5 (contraindicated)
  • A (controlled studies show no risk)
  • B (no evidence of risk in humans)
  • C (risk cannot be ruled out)
  • D (positive evidence of risk)
  • X (contraindicated in pregnancy)
NR: Not Reviewed. This drug has not yet been reviewed by Hale.
  1. Isoflurane (Forane) is used for c-sections and directly in newborns. Induction of and recovery from isoflurane anesthesia are rapid, so the majority of the medication is out of the body (and milk) very quickly. More here.
  2. Flumazenil (Romazicon) is used directly in children aged 12 months and up.
  3. Naloxone (Narcan) is used directly in newborns and children.
  4. Many forms of Robitussin, Delsym and Benylin are considered compatible with breastfeeding. Always check the active ingredients, as there are many versions.
Kelompok Antasida, Antibiotik, Antivirus, Antijamur, Kontrasepsi, Obat jantung & Hipertensi, Vitamin, dll
Nama Generik
Nama Dagang
AAP approved?*
Kategori Risiko Kehamilan**
Risiko Menyusui**
Antasida
Cimetidine (Antacid) Tagamet
Approved
B
L2
Cisapride (GI tract stimulant) Propulsid
Approved
C
L2
Domperidone (used for nausea & vomiting, stimulates lactation) [more] Motilum
Approved
-
L1
Antibiotika
Amoxicillin Larotid, Amoxil
Approved
B
L1
Aztreonam Azactam
Approved
B
L2
Cefadroxil Ultracef, Duricef
Approved
B
L1
Cefazolin Ancef, Kefzol
Approved
B
L1
Cefotaxime Claforan
Approved
B
L2
Cefoxitin Mefoxin
Approved
B
L1
Cefprozil Cefzil
Approved
C
L1
Ceftazidime Ceftazidime, Fortaz, Taxidime
Approved
B
L1
Ceftriaxone Rocephin
Approved
B
L2
Ciprofloxacin [more] Cipro
Approved
C
L3
Clindamycin Cleocin
Approved
B
L3
Erythromycin E-Mycin, Ery-tab, ERYC, Ilosone
Approved
B
L1
L3 early postnatal
Fleroxacin -
Approved
-
NR
Gentamicin Garamycin
Approved
C
L2
Kanamycin Kebecil, Kantrex
Approved
D
L2
Moxalactam Moxam
Approved
-
NR
Nitrofurantoin Macrobid
Approved
B
L2
Ofloxacin Floxin
Approved
C
L2
Penicillin -
Approved
B
L1
Streptomycin Streptomycin
Approved
D
L3
Sulbactam -
Approved
-
NR
Sulfisoxazole Gantrisin, Azo-Gantrisin
Approved
C
L2
Tetracycline Achromycin, Sumycin, Terramycin
Approved
D
L2
Ticarcillin Ticarcillin, Ticar, Timentin
Approved
B
L1
Trimethoprim/sulfamethoxazole Proloprim, Trimpex
Approved
C
L3
Antikoagulan
Bishydroxycoumarin (dicumarol) -
Approved
-
NR
Warfarin Coumadin, Panwarfin
Approved
D
L2
Antikonvulsan (Anti kejang)
Carbamazepine Tegretol, Epitol
Approved
C
L2
Ethosuximide Zarontin
Approved
C
L4
Magnesium sulfate Epsom salt
Approved
B
L1
Phenytoin Dilantin
Approved
D
L2
Valproic acid Depakene, Depakote
Approved
D
L2
Anti Jamur
Fluconazole [more] Diflucan
Approved
C
L2
Ketoconazole Nizoral Shampoo, Nizoral
Approved
C
L2
Antivirus
Acyclovir [more] Zovirax
Approved
C
L2
Interferon-alpha [more] Alferon N, Interferon Alpha
Approved
C
L2
Arthritis meds (see also: pain meds)
Gold salts Ridaura, Myochrysine, Solganal
Approved
C
L5
Kontrasepsi, Hormon
Estradiol Estratab, Permarin, Menest
Approved
X
L3 (may interfere with milk production)
Clogestone -
Approved
-
NR
Contraceptive pill with estrogen/progesterone Preven, Seasonale, Norinyl, Norlestin, Ortho-Novum, Ovral, Lunelle injection, Ortho-Evra patch, etc.
Approved
X
L3 (may interfere with milk production)
Levonorgestrel Norplant, Mirena, Plan B
Approved
X
L2
Medroxyprogesterone Provera, Depo-Provera, Cycrin
Approved
D
L1
L4 (if used first 3 days postpartum)
Norethynodrel Enovid
Approved
X
L2
Progesterone Crinone, Prometrium
Approved
-
L3
Obat Diabetes
Note: Insulin has not been reviewed by the AAP. Pregnancy risk category = B; Lactation risk category = L1.
Tolbutamide Oramide, Orinase
Approved
D
L3
Obat Diare
Loperamide Imodium, Pepto Diarrhea Control, Maalox Antidiarrheal Caplets, Kaopectate II Caplets, Immodium Advanced
Approved
B
L2
** Note: Pepto-Bismol & Kaopectate (bismuth subsalicylate is the active ingredient in both) are not recommended for routine use by nursing moms, due to the association of salicylates with Reyes syndrome in children. [more]
Diuretik (Peluruh Kencing)
Acetazolamide Dazamide, Diamox
Approved
C
L2
Bendroflumethiazide Naturetin
Approved
D
L4 (may inhibit lactation)
Chlorothiazide Hydrodiuril
Approved
D
L3
Chlorthalidone Hygroton
Approved
D
L3
Hydrochlorothiazide (HCT) Hydrodiuril, Esidrix, Oretic
Approved
D
L2
Spironolactone Aldactone
Approved
D
L2
Anti Muntah [more]
Domperidone Motilum
Approved
-
L1
Anti Hipertensi, Obat Jantung
Anti aritmia
Disopyramide Norpace, Napamide
Approved
C
L2
Flecainide Tambocor
Approved
C
L3
Mexiletine Mexitil
Approved
B
L2
Procainamide Pronestyl, Procan
Approved
C
L3
Quinidine Quinaglute, Quinidex
Approved
C
L2
Anti Hipertensi
Captopril Capoten
Approved
D
L3 (if used after 30 days)
Diltiazem/Diltiazem HCL Cardizem Sr, Dilacor-XR, Diltiazem, Cardizem CD
Approved
C
L3
Enalapril/Enalapril Maleate Vasotec
Approved
C (1st trim.)
D (2nd, 3rd trim.)
L2
Hydralazine Apresoline
Approved
C
L2
Labetalol Trandate, Normodyne
Approved
C
L2
Methyldopa Aldomet
Approved
C
L2
Metoprolol Toprol XL, Lopressor
Approved
B
L3
Minoxidil Loniten, Minodyl, Rogaine
Approved
C
L2 (topically)
L3 (orally)
Nadolol Corgard, Nadolol
Approved
C
L4
Nifedipine Adalat, Procardia
Approved
C
L2
Oxprenolol Apsolox, Slow-Trasicor, Trasicor
Approved
-
NR
Propranolol Inderol
Approved
C
L2
Sotalol Betapace
Approved
B
L3
Timolol Blocadren
Approved
C
L2
Verapamil Calan, Isoptin, Covera-HS
Approved
C
L2
Cardiac stimulants
Digoxin Lanoxin, Lanoxicaps
Approved
C
L2
Laksan (Pelancar BAB) [more]
Cascara/Cascara Sagrada -
Approved
C
L3
Danthron -
Approved
-
NR
Magnesium sulfate Epsom salt
Approved
B
L1
Senna -
Approved
-
L3
Obat malaria
Chloroquine Aralen, Novo-chloroquine
Approved
C
L3
Hydroxychloroquine Plaquenil
Approved
C
L2
Pyrimethamine Daraprim
Approved
C
L4
Quinine Quinamm
Approved
D
L2
Medical Testing [more]
Diatrizoate -
Approved
-
NR
Fluorescein -
Approved
C
L3
Gadopentetic (Gadolinium) -
Approved
C
L2
Iohexol Omnipaque
Approved
B
L2
Iopanoic acid Telepaque
Approved
D
L2
Metrizamide Amipaque
Approved
B
L2
Metrizoate Isopaque
Approved
B
L2
Obat Migren [more]
Sumatriptan Imitrex
Approved
C
L3
Obat Sedativ [more]
Chloral hydrate Aquachloral, Noctec
Approved
C
L3
Methyprylon (withdrawn from use in US & Canada) -
Approved
-
NR
Bromide -
Approved
D
L5
Secobarbital Seconal
Approved
D
L3
Obat Tidur
Zolpidem/Zolpidem Tartrate Ambien
Approved
B
L3
Obat Anti Tiroid [more]
Carbimazole -
Approved
D
L3
Methimazole (active metabolite of carbimazole) Tapazole
Approved
D
L3
Propylthiouracil PTU
Approved
D
L2
Thiouracil -
Approved
-
NR
Levothyroxine Synthroid, Levothroid, Thyroid, Levo-T, Levoxyl
Approved
A
L1
Obat TBC
Cycloserine Seromycin
Approved
C
L3
Ethambutol Ethambutol, Myambutol
Approved
B
L2
Isoniazid INH, Laniazid
Approved
C
L3
Rifampin Rifadin, Rimactane
Approved
C
L2
VITAMIN [more]
B-1 (thiamin) -
Approved
-
NR
B-12 (Cyanocobalamin) -
Approved
A
L1
B-6 (pyridoxine) -
Approved
A
L2; L4 in high doses (may inhibit lactation)
D, vitamin Calciferol, Delta-d
Approved
A
L3 (do not overdose)
Folic acid -
Approved
A (1st, 2nd trim.)
C (3rd trim.)
L1
K-1, vitamin (Phytonadione) -
Approved
C
L1
Riboflavin/B2 -
Approved
A
L1
Lain-lain
Acitretin (Anti-psoriasis) Soriatane
Approved
-
NR
Alcohol/Ethanol [more] -
Approved
D
L3
Allopurinol Zyloprim, Lopurin
Approved
C
L2
Antimony -
Approved
-
NR
Atropine (Anticholinergic, drying agent) Belladonna, Atropine
Approved
C
L3
Azapropazone/apazone (Antirheumatic) Rheumox
Approved
-
L2
Baclofen (muscle relaxant) Lioresal, Atrofen
Approved
C
L2
Barbiturate -
Approved
-
NR
Caffeine [more] Vivarin, NoDoz, Coffee
Approved
B
L2
Carbetocin (Antihemorrhagic) Duratocin
Approved
-
NR
Chloroform -
Approved
-
NR
Cisplatin (Anti-cancer) Platinol
Approved
D
L4
Dapsone (Antileprosy) Avlosulfon, DDS
Approved
C
L4
Hydroxychloroquine (Antirheumatic, lupus) Plaquenil
Approved
C
L2
Iodides -
Approved
-
NR
Iodine -
Approved
-
NR
Iodine (povidone-iodine, eg, in a vaginal douche) -
Approved
-
NR
Ivermectin (Antiparasitic) Mectizan
Approved
C
L3
Nalidixic acid (Urinary Anti-infective) NegGram
Approved
B
L4
Norsteroids -
Approved
-
NR
Pyridostigmine (Muscle stimulant) Mestinon, Regonol
Approved
C
L2
Scopolamine (Motion sickness) Transderm Scope
Approved
C
L3
Sulfapyridine Dagenan
Approved
-
NR
Timolol (glaucoma med) Blocadren
Approved
D
L3
* Per the AAP Policy Statement The Transfer of Drugs and Other Chemicals Into Human Milk, revised September 2001.
** Per Medications’ and Mothers’ Milk by Thomas Hale, PhD (2004 edition).
Lactation Risk Categories
Pregnancy Risk Categories
  • L1 (safest)
  • L2 (safer)
  • L3 (moderately safe)
  • L4 (possibly hazardous)
  • L5 (contraindicated)
  • A (controlled studies show no risk)
  • B (no evidence of risk in humans)
  • C (risk cannot be ruled out)
  • D (positive evidence of risk)
  • X (contraindicated in pregnancy)
NR: Not Reviewed. This drug has not yet been reviewed by Hale

Sumber: dari sini
Share:

recent posts

Popular Posts

Labels

Blog Archive

Recent Posts