Setelah diperiksa , ternyata ujung kemaluan si kecil tidak terbuka lebar sehinga bagian kepala penis tidak tampak sama sekali yang ada hanya lubang kecil saja. Dan dalam istilah kedokteran disebut phimosis , yaotu suatu kondisi dimana kulup / kulit kemaluan ( prepucium ) menutup kepala penis ( gland penis ) , sehinga kepala penis tidak kelihatan. Dalam dunia kedokteran ini hal yang wajar dan sering ditemui, selama sang anak masih bisa kencing dengan baik tanpa keluhan/ hambatan tidak mengapa, dan sampai saatnya dewasa nanti di khitan ( circumcission ), bagi muslim otomatis masalah terselesaikan. Namun bagi non muslim ini adalah bukan hal rutin, tetapi harus dilakukan khitan agar fungsi seksualnya tidak terhambat.Phimosis jarang menimbulkan gangguan kesehatan yang berat namun phimosis adalah faktor resiko timbulnya penyakit berikut :Infeksi saluran kencing.Demam berulang , karena terjadi fokus infeksi di area yang tertutup prepucium.Gland penis sulit dibersihkan karena prepucium tidak bisa terbuka .Resiko terjadi kanker glan penis karena hygiene daerah glan penis tidak terjaga. Lalu apa langkah ideal yang diambil ?
Yang bisa dilakukan adalah sesering mungkin membersihkan kemaluan dengan kapas halus/ cotton bud dan sabun. Segere khitan pada usia 5-8 tahun.Siapa yang bisa mengkhitan ?
Kalau anak sudah kooperatif dokter umum atau perawat terlatih bisa mengkhitan, tetapi kalau masih kecil harus dengan bantuan dokter bedah. Tapi uppppsssss...... biaya bisa mahal. bius total dan jasa dokter bisa mencapai diatas puluhan juta...( di Banjarmasin sich...., kemarin anak teman ampir habis 13 jeti..., gubrak...)





