Deskripsi
- Nama & Struktur Kimia : Sinonim : dihydrostreptomycin sulfate ; Streptomycin sulfate. C21H41N7O12
- Sifat Fisikokimia : Obat ini dalam perdagangan berada dalam bentuk garam sulfat. Streptomisin sulfat merupakan serbuk hygroskopis warna putih yang tidak berbau. Obat ini larut dalam air dan sangat larut dalam alkohol.Injeksi Steptomisin sulfat dalam perdagangan tersedia dalam bentuk serbuk steril liofilik tanpa pengawet atau dalam bentuk larutan steril
- Keterangan : Streptomisin adalah antibiotik aminoglikosida berasal dari kultur Streptomyces griseus.
Golongan/Kelas Terapi
Anti Infeksi
Nama Dagang
-
Indikasi
Tuberkulosis, dalam bentuk kombinasi dengan obat lain, bersama dengan doksisiklin pada pengobatan brucellosis; enterococcal endokarditis .Streptomisin saat ini semakin jarang digunakan kecuali untuk kasus resistensi
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Dengan injeksi intramuskular dalam. Obat ini diberikan secara intra muskular dengan dosis 15 mg/kg (maksimal 1 g) sehari ; dosis diturunkan pada pasien dengan berat badan di bawah 50 kg, pada usia diatas 40 tahun atau pasien dengan kerusakan ginjal. Konsentrasi obat dalam plasma harus diukur pada pasien dengan kerusakan ginjal dan harus digunakana secara hati-hati
Farmakologi
Absorbsi : IM : diabsorbsi dengan baik
Distribusi : terdistribusi ke dalam cairan ekstraselular termasuk serum, absces, ascitic, perikardial, pleural, sinovial, limfatik, dan cairan peritoneal; menembus plasenta; dalam jumlah yang kecil masuk dalam air susu ibu .
Ikatan protein : 34%
T½ eliminasi : bayi baru lahir : 4-10 jam; dewasa 2-4.7 jam, waktu bertambah panjang pada kerusakan ginjal.
Waktu untuk mencapai kadar puncak, serum: dalam 1 jam
Ekskresi : urin ( 90% dalam bentuk obat yang tidak berubah); feses,saliva, keringat dan air mata (<> 50 mcg/mL
Stabilitas Penyimpanan
Tergantung dari produsen obat, larutan yang telah di rekonstitusi tetap stabil selama 2 – 4 minggu jika disimpan dalam refrigerator ; paparan sinar matahari menyebabkan warna larutan menjadi gelap tanpa kehilangan potensinya secara nyata.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap streptomycin atau komponen lain dalam sediaan; kehamilan.
Efek Samping
Reaksi hipersensitivitas, paraesthesia pada mulut
Interaksi
- Dengan Obat Lain : Meningkatkan efek/toksisitas ; peningkatan/perpanjangan efek dengan senyawa depolarisasi dan nondepolarisasi neuromuscular blocking. Penggunaan bersama dengan amfoterisin dan diuretic loop dapat meningkatkan nefrotoksisitas.
- Dengan Makanan : -
Pengaruh
- Terhadap Kehamilan : Pada trimester ke 2 dan ke 3 , meningkatnya resiko kerusakan syaraf vestibular dan auditori. Faktor risiko : D
- Terhadap Ibu Menyusui : Streptomisin terdistribusi ke dalam air susu ibu
- Terhadap Anak-anak : -
- Terhadap Hasil Laboratorium : Interaksi dengan tes laboratorium : terjadi reaksi positif palsu pada pemeriksaan glukosa urin dengan Clinitest® atau larutan Benedict’s.
Parameter Monitoring
Pendengaran (audiogram), BUN, kreatinin; konsentrasi obat dalam serum.
Bentuk Sediaan
Serbuk Injeksi
Peringatan
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat vertigo, tinnitus, hilang pendengaran, gangguan neuromuscular, atau kerusakan ginjal ; penyesuaian dosis pada pasien dengan kerusakan ginjal;aminoglikosida terkait secara signifikan dengan nefrotoksik atau ototoksik ; reaksi ototoksik proporsional dengan jumlah obat yang diberikan dan durasi pengobatan; tinitus atau merupakan tanda dari kerusakan vestibular dan akan terjadi kerusakan irreversibel bilateral ; kerusakan ginjal biasanya reversibel.
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
Informasi Pasien
Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan/ frekuensi pemakaian obat tanyakan pada apoteker. Dokter atau apoteker harus memperhatikan apakah muncul tanda-tanda reaksi toksik (sakit kepala, mual, muntah) akibat penggunaan obat. Larutan injeksi harus diperiksa terhadap adanya partikel dan perubahan warna sebelum diberikan kepada pasien. Kondisi medis awal pasien harus diceritakan pada petugas kesehatan sebelum menggunakan obat ini. Jangan menggunakan OTC atau obat resep yang lain tanpa memberitahu dokter yang merawat. Jika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat setelah ingat. Jika terlewat beberapa jam dan telah mendekati waktu minum obat berikutnya jangan minum obat dengan dosis ganda, kecuali atas saran dari tenaga kesehatan . Jika lebih dari satu kali dosis terlewat, mintalah nasehat dokter atau apoteker . Jika anda mempunyai pertanyaan tentang obat ini, tanyakan pada apoteker.
Mekanisme Aksi
Menghambat sintesa protein dari bakteri melalui ikatan dengan subunit ribosomal 30S menyebabkan kesalahan urutan peptida dalam membentuk rantai protein
Monitoring Penggunaan Obat
Pendengaran (audiogram), BUN, creatinin; konsentrasi obat dalam serum harus dimonitor pada semua pasien; kerusakan saraf kranial ke 8 biasanya didahului dengan tinitus, rasa penuh pada telinga, gangguan pendengaran, dan dapat menetap hingga beberapa minggu setelah pengobatan dihentikan
Daftar Pustaka
BNF 50
AHFS Drug Information 2005
MIMS Indonesia 2006/2007
Drug Fact & Comparisons 2003
Drug Information Handbook
- Nama & Struktur Kimia : Sinonim : dihydrostreptomycin sulfate ; Streptomycin sulfate. C21H41N7O12
- Sifat Fisikokimia : Obat ini dalam perdagangan berada dalam bentuk garam sulfat. Streptomisin sulfat merupakan serbuk hygroskopis warna putih yang tidak berbau. Obat ini larut dalam air dan sangat larut dalam alkohol.Injeksi Steptomisin sulfat dalam perdagangan tersedia dalam bentuk serbuk steril liofilik tanpa pengawet atau dalam bentuk larutan steril
- Keterangan : Streptomisin adalah antibiotik aminoglikosida berasal dari kultur Streptomyces griseus.
Golongan/Kelas Terapi
Anti Infeksi
Nama Dagang
-
Indikasi
Tuberkulosis, dalam bentuk kombinasi dengan obat lain, bersama dengan doksisiklin pada pengobatan brucellosis; enterococcal endokarditis .Streptomisin saat ini semakin jarang digunakan kecuali untuk kasus resistensi
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Dengan injeksi intramuskular dalam. Obat ini diberikan secara intra muskular dengan dosis 15 mg/kg (maksimal 1 g) sehari ; dosis diturunkan pada pasien dengan berat badan di bawah 50 kg, pada usia diatas 40 tahun atau pasien dengan kerusakan ginjal. Konsentrasi obat dalam plasma harus diukur pada pasien dengan kerusakan ginjal dan harus digunakana secara hati-hati
Farmakologi
Absorbsi : IM : diabsorbsi dengan baik
Distribusi : terdistribusi ke dalam cairan ekstraselular termasuk serum, absces, ascitic, perikardial, pleural, sinovial, limfatik, dan cairan peritoneal; menembus plasenta; dalam jumlah yang kecil masuk dalam air susu ibu .
Ikatan protein : 34%
T½ eliminasi : bayi baru lahir : 4-10 jam; dewasa 2-4.7 jam, waktu bertambah panjang pada kerusakan ginjal.
Waktu untuk mencapai kadar puncak, serum: dalam 1 jam
Ekskresi : urin ( 90% dalam bentuk obat yang tidak berubah); feses,saliva, keringat dan air mata (<> 50 mcg/mL
Stabilitas Penyimpanan
Tergantung dari produsen obat, larutan yang telah di rekonstitusi tetap stabil selama 2 – 4 minggu jika disimpan dalam refrigerator ; paparan sinar matahari menyebabkan warna larutan menjadi gelap tanpa kehilangan potensinya secara nyata.
Kontraindikasi
Hipersensitivitas terhadap streptomycin atau komponen lain dalam sediaan; kehamilan.
Efek Samping
Reaksi hipersensitivitas, paraesthesia pada mulut
Interaksi
- Dengan Obat Lain : Meningkatkan efek/toksisitas ; peningkatan/perpanjangan efek dengan senyawa depolarisasi dan nondepolarisasi neuromuscular blocking. Penggunaan bersama dengan amfoterisin dan diuretic loop dapat meningkatkan nefrotoksisitas.
- Dengan Makanan : -
Pengaruh
- Terhadap Kehamilan : Pada trimester ke 2 dan ke 3 , meningkatnya resiko kerusakan syaraf vestibular dan auditori. Faktor risiko : D
- Terhadap Ibu Menyusui : Streptomisin terdistribusi ke dalam air susu ibu
- Terhadap Anak-anak : -
- Terhadap Hasil Laboratorium : Interaksi dengan tes laboratorium : terjadi reaksi positif palsu pada pemeriksaan glukosa urin dengan Clinitest® atau larutan Benedict’s.
Parameter Monitoring
Pendengaran (audiogram), BUN, kreatinin; konsentrasi obat dalam serum.
Bentuk Sediaan
Serbuk Injeksi
Peringatan
Gunakan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat vertigo, tinnitus, hilang pendengaran, gangguan neuromuscular, atau kerusakan ginjal ; penyesuaian dosis pada pasien dengan kerusakan ginjal;aminoglikosida terkait secara signifikan dengan nefrotoksik atau ototoksik ; reaksi ototoksik proporsional dengan jumlah obat yang diberikan dan durasi pengobatan; tinitus atau merupakan tanda dari kerusakan vestibular dan akan terjadi kerusakan irreversibel bilateral ; kerusakan ginjal biasanya reversibel.
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
Informasi Pasien
Jumlah dan frekuensi penggunaan obat tergantung dari beberapa faktor, seperti kondisi pasien, umur dan berat badan. Bila anda mempunyai pertanyaan yang berkaitan dengan jumlah dan/ frekuensi pemakaian obat tanyakan pada apoteker. Dokter atau apoteker harus memperhatikan apakah muncul tanda-tanda reaksi toksik (sakit kepala, mual, muntah) akibat penggunaan obat. Larutan injeksi harus diperiksa terhadap adanya partikel dan perubahan warna sebelum diberikan kepada pasien. Kondisi medis awal pasien harus diceritakan pada petugas kesehatan sebelum menggunakan obat ini. Jangan menggunakan OTC atau obat resep yang lain tanpa memberitahu dokter yang merawat. Jika pasien lupa minum obat, segera mungkin minum obat setelah ingat. Jika terlewat beberapa jam dan telah mendekati waktu minum obat berikutnya jangan minum obat dengan dosis ganda, kecuali atas saran dari tenaga kesehatan . Jika lebih dari satu kali dosis terlewat, mintalah nasehat dokter atau apoteker . Jika anda mempunyai pertanyaan tentang obat ini, tanyakan pada apoteker.
Mekanisme Aksi
Menghambat sintesa protein dari bakteri melalui ikatan dengan subunit ribosomal 30S menyebabkan kesalahan urutan peptida dalam membentuk rantai protein
Monitoring Penggunaan Obat
Pendengaran (audiogram), BUN, creatinin; konsentrasi obat dalam serum harus dimonitor pada semua pasien; kerusakan saraf kranial ke 8 biasanya didahului dengan tinitus, rasa penuh pada telinga, gangguan pendengaran, dan dapat menetap hingga beberapa minggu setelah pengobatan dihentikan
Daftar Pustaka
BNF 50
AHFS Drug Information 2005
MIMS Indonesia 2006/2007
Drug Fact & Comparisons 2003
Drug Information Handbook