Deskripsi
- Nama & Struktur Kimia : 2-Amino-3.5-dibromobenzyl(cyclohexyl)methylamine hydrochloride. (3). C14H20Br2N2.HCl
- Sifat Fisikokimia : Serbuk kristal warna putih atau hampir putih. (3)Tidak larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol dan kloroform. (1,3)
- Keterangan : -
Golongan/Kelas Terapi
Obat Untuk Saluran Napas
Nama Dagang
klik disini
Indikasi
Sebagai mukolitik pada batuk yang produktif. (2,3)
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Oral (3) : 8-16 mg (dalam bentuk HCl) 3 kali sehari. Dapat juga diberikan secara injeksi intramuskular / intravena atau inhalasi (aerosol solution). (3)
Farmakologi
Cepat diabsorpsi dari saluran cerna dan mengalami first-pass metabolism di hati. Bioavailabilitas oral hanya sekitar 20%. (3) Distribusi : luas ke jaringan tubuh. Bromheksin berikatan dengan protein plasma dalam jumlah tinggi, melewati blood-brain barrier dan sejumlah kecil melewati plasenta. (3) Ekskresi : 85-90% melalui urin, sebagian besar dalam bentuk metabolit. Ambroksol adalah metabolit dari Bromheksin. Waktu paruh eliminasi sampai 12 jam. (3)
Stabilitas Penyimpanan
Disimpan pada suhu 25-30ºC, dalam wadah tertutup rapat2, terlindung dari cahaya. (1,3)
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap Bromheksin. (1,2)
Efek Samping
Pusing, sakit kepala, berkeringat, kulit kemerahan. (3) Batuk atau bronkospasme pada inhalasi (kadang-kadang). (3) Mual, muntah, diare dan efek samping pada saluran cerna. (1,2,3) Pernah dilaporkan adanya peningkatan transient nilai serum aspartat aminotransferase (SGOT). (1,3)
Interaksi
- Dengan Obat Lain : Antibiotik (Amoxicillin, Cefuroxime, Doxycycline) : penggunaan bersama dengan Bromheksin akan menyebabkan peningkatan konsentrasi antibiotik di jaringan paru. (2)
- Dengan Makanan : -
Pengaruh
- Terhadap Kehamilan :
Hati-hati penggunaan pada trimester pertama. (2)
- Terhadap Ibu Menyusui :
Belum ada studi tentang penggunaan pada ibu menyusui atau efeknya pada bayi. Risiko pada bayi tidak dapat diabaikan. Penggunaan pada ibu menyusui harus mempertimbangkan risiko dan manfaatnya, sebaiknya dihindari sampai tersedia data yang cukup. (1) Bromheksin diperkirakan didistribusikan ke dalam ASI, oleh karena itu sebaiknya dihindari pada ibu menyusui. (2)
- Terhadap Anak-anak : -
- Terhadap Hasil Laboratorium : -
Parameter Monitoring
Kondisi fisik : pada pasien bronkitis kronik, gejala-gejala yang ada untuk melihat respon terapeutik yaitu penurunan kesulitan ekspetorasi, peningkatan volume sputum, pengurangan batuk dan sesak nafas, peningkatan fungsi paru. (1) Parameter laboratorium : fungsi hati (terutama pada penggunaan jangka lama). (1)
Bentuk Sediaan
Tablet 8 mg,
Eliksir 4 mg/5 ml,
Sirup 4 mg/5 ml,
Solution 8 mg/4 ml,
Solution 10 mg/5 ml,
Ampul 4 mg/2 ml. (2)
Peringatan
Pasien asthmatic. (3) Pasien dengan riwayat ulkus peptik karena mukolitik mengganggu gastric mucosal barrier. (2,3) Clearance bromheksin atau metabolitnya menurun pada pasien dengan gangguan ginjal dan hati yang berat. (3)
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
Informasi Pasien
Diberitahukan kepada pasien tentang adanya peningkatan jumlah sekresi. (2)
Mekanisme Aksi
Bromheksin merupakan secretolytic agent, yang bekerja dengan cara memecah mukoprotein dan mukopolisakarida pada sputum sehingga mukus yang kental pada saluran bronkial menjadi lebih encer, kemudian memfasilitasi ekspektorasi. (2)
Monitoring Penggunaan Obat
-
Daftar Pustaka
Micromedex
MIMS 105th edition Annual Indonesia 2006/2007.
Martindale 35th ed, 2006
Sumber: dari sini
- Nama & Struktur Kimia : 2-Amino-3.5-dibromobenzyl(cyclohexyl)methylamine hydrochloride. (3). C14H20Br2N2.HCl
- Sifat Fisikokimia : Serbuk kristal warna putih atau hampir putih. (3)Tidak larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol dan kloroform. (1,3)
- Keterangan : -
Golongan/Kelas Terapi
Obat Untuk Saluran Napas
Nama Dagang
klik disini
Indikasi
Sebagai mukolitik pada batuk yang produktif. (2,3)
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Oral (3) : 8-16 mg (dalam bentuk HCl) 3 kali sehari. Dapat juga diberikan secara injeksi intramuskular / intravena atau inhalasi (aerosol solution). (3)
Farmakologi
Cepat diabsorpsi dari saluran cerna dan mengalami first-pass metabolism di hati. Bioavailabilitas oral hanya sekitar 20%. (3) Distribusi : luas ke jaringan tubuh. Bromheksin berikatan dengan protein plasma dalam jumlah tinggi, melewati blood-brain barrier dan sejumlah kecil melewati plasenta. (3) Ekskresi : 85-90% melalui urin, sebagian besar dalam bentuk metabolit. Ambroksol adalah metabolit dari Bromheksin. Waktu paruh eliminasi sampai 12 jam. (3)
Stabilitas Penyimpanan
Disimpan pada suhu 25-30ºC, dalam wadah tertutup rapat2, terlindung dari cahaya. (1,3)
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap Bromheksin. (1,2)
Efek Samping
Pusing, sakit kepala, berkeringat, kulit kemerahan. (3) Batuk atau bronkospasme pada inhalasi (kadang-kadang). (3) Mual, muntah, diare dan efek samping pada saluran cerna. (1,2,3) Pernah dilaporkan adanya peningkatan transient nilai serum aspartat aminotransferase (SGOT). (1,3)
Interaksi
- Dengan Obat Lain : Antibiotik (Amoxicillin, Cefuroxime, Doxycycline) : penggunaan bersama dengan Bromheksin akan menyebabkan peningkatan konsentrasi antibiotik di jaringan paru. (2)
- Dengan Makanan : -
Pengaruh
- Terhadap Kehamilan :
Hati-hati penggunaan pada trimester pertama. (2)
- Terhadap Ibu Menyusui :
Belum ada studi tentang penggunaan pada ibu menyusui atau efeknya pada bayi. Risiko pada bayi tidak dapat diabaikan. Penggunaan pada ibu menyusui harus mempertimbangkan risiko dan manfaatnya, sebaiknya dihindari sampai tersedia data yang cukup. (1) Bromheksin diperkirakan didistribusikan ke dalam ASI, oleh karena itu sebaiknya dihindari pada ibu menyusui. (2)
- Terhadap Anak-anak : -
- Terhadap Hasil Laboratorium : -
Parameter Monitoring
Kondisi fisik : pada pasien bronkitis kronik, gejala-gejala yang ada untuk melihat respon terapeutik yaitu penurunan kesulitan ekspetorasi, peningkatan volume sputum, pengurangan batuk dan sesak nafas, peningkatan fungsi paru. (1) Parameter laboratorium : fungsi hati (terutama pada penggunaan jangka lama). (1)
Bentuk Sediaan
Tablet 8 mg,
Eliksir 4 mg/5 ml,
Sirup 4 mg/5 ml,
Solution 8 mg/4 ml,
Solution 10 mg/5 ml,
Ampul 4 mg/2 ml. (2)
Peringatan
Pasien asthmatic. (3) Pasien dengan riwayat ulkus peptik karena mukolitik mengganggu gastric mucosal barrier. (2,3) Clearance bromheksin atau metabolitnya menurun pada pasien dengan gangguan ginjal dan hati yang berat. (3)
Kasus Temuan Dalam Keadaan Khusus
-
Informasi Pasien
Diberitahukan kepada pasien tentang adanya peningkatan jumlah sekresi. (2)
Mekanisme Aksi
Bromheksin merupakan secretolytic agent, yang bekerja dengan cara memecah mukoprotein dan mukopolisakarida pada sputum sehingga mukus yang kental pada saluran bronkial menjadi lebih encer, kemudian memfasilitasi ekspektorasi. (2)
Monitoring Penggunaan Obat
-
Daftar Pustaka
Micromedex
MIMS 105th edition Annual Indonesia 2006/2007.
Martindale 35th ed, 2006
Sumber: dari sini