PAP SMEAR adalah pemeriksaan untuk mendeteksi gejala kanker mulut rahim secara dini (pre cancer cervix).
Pre ca cervix mudah di terapi sehingga tidak berlanjut menjadi cancer cervix.
Pre ca cervix mudah di terapi sehingga tidak berlanjut menjadi cancer cervix.
Cara pemeriksaan:
- Memakai alat “cervix brush”
- Diusapkan secara perlahan-lahan ke mulut rahim (cervix)
- Sel-sel mulut rahim terbawa oleh cervix brush Laboratorium
- Pemeriksaan memakai mikroskop utk melihat perubahan sel
Pengambilan Papsmear
Alat – Alat
- Spekulum
- Tabung Fiksasi berisi alkOHOL 95%
Pemeriksaan Pap smear:
- Pemeriksaan ini sangat sederhana, tidak sakit, memerlukan waktu tidak lebih dari 10 menit, serta relatif murah
- Hapuskan merata pada kaca benda dan segera fiksasi dalam alkohol 95 % minimal 30 menit
- Keringkan dan kirim ke laboratorium
Kegunaan pap smear:
- Untuk mendeteksi secara dini adanya perubahan sel mulut rahim yang dapat mengarah ke kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian
- Penganan secara dini dapat dilakukan terhindar dari kanker mulut rahim.
Kapan memulai pemeriksaan pap smear?
- Pemeriksaan pap smear sebaiknya dilakukan oleh seorang wanita yang sudah pernah melakukan kontak seksual.
- Semua wanita dianjurkan melakukan pap smear setiap 12 bulan.
- Bila pernah dideteksi hasil pap smear abnormal atau mempunyai riwayat kutil pd vagina pemeriksaan setiap 3 – 6 bulan.
Hasil pemeriksaan pap smear:
- Normal (memuaskan,tanpa tanda-tanda ke arah pre cancer/cancer)
- Tidak memuaskan (pengambilan spesimen tidak sesuai, perlu diulangi pengambilan spesimen)
- Inflamasi (iritasi sel akibat infeksi/STD)
- Displasia ( gejala plg awal kanker )
- Carcinoma in situ
Bagaimana bila hasil pap smear positif?
- Pap smear ulang
- Kolposkopi
Pemeriksaan untuk melihat mulut rahim memakai kaca pembesar (mikroskop) dan dapat mengambil contoh jaringan yg dicurigai (biopsi)
Waktu pemeriksaan
- Sebelum atau setelah haid
- Tidak melakukan pencucian vagina 24 jam sebelumnya
- Tidak melakukan kontak seksual 24 jam sebelumnya
Risiko kanker mulut rahim
- Sexually transmitted diseases (STDs)
- Human Papilloma Virus (HPV)
- Herpes
- Gonorrhea
- Chlamydia - Hubungan seks dini (sebelum 20 thn)
- Berganti-ganti pasangan seksual
- Merokok
- Melahirkan banyak anak
Pencegahan kanker mulut rahim
- Tunda hubungan seksual sampai setelah umur 20 tahun
- Hanya mempunyai 1 pasangan seksual, yg tidak terinfeksi STDs dan juga tidak berhubungan secara multi partner
- Menggunakan kondom
- Tidak merokok