OBAT ANTIHIPERLIPIDEMIK


Obat antihiperlipidemik adalah obat yang ditujukan untuk menurunkan kadar lipid/lemak di dalam darah/lipid plasma. Lipid plasma yang utama adalah kolesterol, trigliserid, fosfolipid dan asam lemak bebas tidak larut dalam cairan plasma.

Hiperlipidemia adalah tingginya kadar lemak (kolesterol, trigliserida maupun keduanya) dalam darah.
Diagnosis hiperlipidemia aterogenik (hiperlipidemia yang menyebabkan arteriosklerosis) yang tepat membutuhkan penentuan abnormalitas lipoprotein yang spesifik dan pengobatan diarahkan untuk memperbaiki kelainan lipoprotein, bukan hanya menurunkan kadar total kolesterol dan trigliserid plasma saja. Lipoprotein dibedakan menjadi 5 golongan yaitu : kilomikron, VLDL (very low density lipoprotein), IDL (intermediate density lipoprotein), LDL (low density lipoprotein) dan HDL (density lipoprotein)

Gambar. Struktur lipoprotein (http://www.uwsp.edu/chemistry/tzamis/ch260/lipoprotein.jpg)

Kelebihan lipoprotein disebut hiperlipoproteinemia, yang dapat dibedakan dengan klasifikasi Frederickson yang membagi hiperlipoproteinemia atas dasar fenotip plasma seperti di bawah ini.

Pola Lipoprotein
Peningkatan utama dalam plasma
Lipoprotein
Lipid
Type I Kilomikron Trigliserid
Type IIa LDL Kolesterol
Type IIb LDL dan VLDL Kolesterol ddan Trigliserid
Type III IDL Trigliserid dan Kolesterol
Type IV VLDL Trigliserid
Type V VLDL dan Kilomikron Trigliserid dan Kolesterol

Sedangkan obat antihiperlipidemik yang beredar di Indonesia dapat dibagi sebagai berikut :

  1. Asam Fibrat

    Obat antihiperlipidemik yang termasuk golongan asam fibrat adalah : Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate
    Golongan asam fibrat diindikasikan untuk hiperlipoproteinemia tipe IIa, Iib, III, IV dan V.
    Gemfibrozil sangat efektif dalam menurunkan trigliserid plasma, sehingga produksi VLDL dan apoprotein B dalam hati menurun . Gemfibrozil meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga bersihan partikel kaya trigliserid meningkat. Kadar kolesterol HDL juga meningkat pada pemberian Gemfibrozil.
    Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu.
    Penghambatan saluran darah mengurangi jumlah darah sehingga oksigen yang dibawa ke otot jantung juga berkurang. Pada keadaan yang parah dapat menimbulkan serangan jantung.

    (http://www.medicastore.com/images/hiperlipid_herediter.jpg)
    Fibrate juga menurunkan produksi dan meningkatkan pemecahan trigliserid.
    Obat ini digunakan jika lipid darah tidak bisa turun dengan diet dan olah raga.

  2. Resin

    Obat antihiperlipidemik yang termasuk golongan resin adalah : Kolestiramin (Chlolestyramine)
    Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah.
    Kolestiramin menurunkan kadar kolesterol plasma dengan cara menurunkan LDL. Penurunan kadar LDL biasanya nyata setelah 4-7 hari dan mencapai 90% efek maksimal dalam 2 minggu terapi. Efek obat tergantung besarnya dosis, tetapi banyak pasien tidak tahan karena efek sampingnya pada saluran cerna.

  3. Penghambat HMGCoa reduktase Obat antihiperlipidemik yang termasuk golongan ini adalah : Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin
    Golongan ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu meolkul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah. Jadi berguna pada hiperlipoproteinemia tipe IIA dan IIb, selain menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL.

  4. Asam nikotinat

    Asam nikotinat (nicotinic acid) atau Niasin / vitamin B3 yang larut air. Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau koleserol baik dalam darah untuk mencegah serangan jantung.

  5. Ezetimibe

    Ezetimibe dapat menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL.
    Ezetimibe bekerja dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus. Ezetimibe dapat digunakan sendiri jika antihiperlidemik lain tidak bisa ditoleransi tubuh atau dikombinasi denga golongan statin (penghambat HMGCoa reduktase) jika golongan statin tidak dapat menurunka kadar lipid darah sendirian.

Untuk memilih obat antihiperlipidemik yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi dengan dokter.

Share:

recent posts

Popular Posts

Labels

Blog Archive

Recent Posts